Kategori: Sedarah
Mbak Iin, Kakak Iparku 02
Sambungan dari bagian 01 Perlahan ketegangannya mulai mengendur, pelan-pelan kutarik keluar batang kemaluanku, lalu pelan-pelan pula kumasukkan lagi, begitu seterusnya sehingga dia sudah dapat menyesuaikan iramanya, semakin lama semakin cepat kocokan batang keperkasaanku di dalam liang senggamanya, hingga semua masuk ke dalam, terasa menyentuh sesuatu di dalam, tetapi enak. "Ooossshhh... sss.., yaaa.. terus.. terus.. Hend..!" dia mulai mengerang dan menggelinjang semakin lama semakin tidak beraturan. Kunaikkan badanku hingga posisi jongkok bertumpu pada lutut. Aku dapat melihat ekspresi wajahnya dan goyangan buah dadanya saat kukocok keluar masuk. Kakinya mengimbangi gerakanku dengan dinaikkannya ke pinggulku, lalu terus naik ke pundakku. Sesekali dipegangnya sendiri kedua bukit di dadanya, sehingga lebih menonjol dan kelihatan lebih seksi dari biasanya. Sementara hujan di luar semakin deras, sederas keringat dan nafsu kami
Mbak Iin, Kakak Iparku 01
"Ding dong. . , Ding dong. . " bel rumahku berbunyi. Pikirku mengeluh karena hujan-hujan ada yang mengganggu. Ternyata Mbak In yang basah kuyup di luar. Ia datang karena suaminya belum pulang menjemput anaknya. Ia masuk ke rumah dan melepas jasnya, terlihat baju dalamnya yang basah. Pemandangan itu sangat mengejutkan. Aku menawarkan Mbak In untuk mandi dengan air hangat agar tidak kedinginan dan mencari baju Nana yang mungkin cocok dan terlihat seksi untuknya.
Istri Muda Ayahku 05
Dengan mengejutkan, Tante Tetty berteriak memanggil Anya. Aku segera membungkam mulutnya karena terkejut. Tante Tetty menanyakan mengapa Anya datang. Saat itu, Anya masuk dengan santai setelah mengganti pakaiannya. Aku bingung melihat Anya menghampiri ranjang di mana ibunya sedang berbaring telanjang dengan seorang pria. Tante Tetty menyebutkan bahwa ia lelah dan tidak dapat melayani terlalu lama. Ia kemudian memberi tahu kami untuk saling memuaskan sementara ia duduk di pojok ranjang. Anya tidak ragu mendekat.
Istri Muda Ayahku 04
Aku pergi ke rumah Tante Tetty malam ini dan sangat terkejut melihat Anya, putrinya yang berusia 22 tahun, ada di sana. Ini merusak rencanaku. Aku bertanya pada Anya tentang kabar suaminya, sementara dia menyebut bahwa ibunya yang memintanya datang. Aku merasa aneh karena sepertinya tidak ada yang penting. Saat Tante Tetty datang, dia membawa minuman dan menarik tanganku masuk ke kamar, tanpa memperhatikan Anya. Anya hanya diam dan tidak bereaksi.
Istri Muda Ayahku 03
Sambungan dari bagian 02 "Ohhh, Mas Andre, kita ke kamar aja yuk, Mas." Tanpa menjawab, kusambar dia di balik lututnya dan kugendong Tante Tetty yang terkejut namun dengan sigap merangkul leherku. Kubawa dia ke kamar sambil ia tak henti menjilati leher dan telingaku. Tanpa peduli untuk menutup pintu kamar, kujatuhkan ia ke ranjang dan aku berlutut mengangkangi tubuhnya, melepaskan semua kancing kemejanya yang tersisa. Kulepas bajunya dan kuloloskan tali BH-nya dari kedua lengannya, lalu kutarik BH-nya hingga terlepas dari buah dadanya yang besar merangsang itu. Sementara itu, Tante Tetty sendiri menyibukkan diri melepas sabuk dan kancing celanaku dan menarik reitsleting celanaku hingga celanaku melorot ke pahaku. Celana dalamku tampak menonjol dengan penis yang telah membesar dan mengeras. Aku berdiri melepas celana dan kemejaku sementara Tante
Istri Muda Ayahku 02
Sambungan dari bagian 01, aku hanya bisa menuruti perintahnya dan merasakan kenikmatan baru saat Tante Tetty berciuman dengan menggunakan lidahnya. Aku hanya diam menikmati semuanya, sementara air liur kami menetes. Setelah puas berciuman, Tante Tetty melepas ciuman dan pelukannya. Aku hanya terdiam melihatnya sambil ia tersenyum genit dan berkata bahwa ia tahu aku sering nakal. Aku menjawab terbata-bata, mengakui bahwa aku tidak tahan. Setelah itu, Tante Tetty menyuruhku pergi bermain.
Istri Muda Ayahku 01
Selain kejadian dengan pembantuku dalam "Lelly si Pembantu", ini adalah pengalaman pribadi yang ingin kuceritakan. Namaku Andre. Kejadian terjadi sekitar 20 tahun lalu, saat aku berusia 13 tahun. Ayahku memiliki istri muda bernama Tetty, yang berusia 25 tahun dan tidak jauh lebih tua dari kakak sulungku. Suatu malam, aku menginap di rumah Tante Tetty dan tidur di lantai. Tengah malam, aku terbangun karena mendengar suara aneh dan melihat dua orang bergumul di ranjang, membuatku takut untuk ketahuan dan kembali berbaring.
Gairah Ibu dan Anaknya 02
Rudi ingin mencari pelacur di pinggir jalan, tetapi ibunya melarangnya karena takut Rudi terkena penyakit. Ibunya setuju menemani Rudi malam itu, tetapi meminta Rudi tidak memberitahu ayahnya agar tidak marah. Rudi merasa senang dan menghargai kasih sayang ibunya. Ibunya mengingatkan Rudi untuk tidak mengumbar nafsu dan melakukannya dengan pelan, karena ukuran Rudi berbeda dari ayahnya. Ibunya meminta Rudi untuk bergerak pelan-pelan.
Gairah Ibu dan Anaknya 01
Ibu Ambar berusia 47 tahun dan bekerja di perusahaan asuransi di Jakarta. Ia memiliki penampilan menarik dengan wajah ayu karena keturunan Arab-Sunda-Jawa. Postur tubuhnya tinggi dan berisi, dengan ciri khas payudara besar, pinggang ramping, dan bokong yang kencang. Ia memiliki kaki panjang dan indah, serta gerakan yang lembut. Suaminya, Pak Widyo, berusia 53 tahun dan bekerja di perusahaan minyak. Mereka memiliki tiga anak, dua di antaranya meninggal, dan Rudi, anak yang masih hidup, berusia 18 tahun. Perhatian terhadap Rudi sangat berlebihan karena Bu Ambar tidak bisa memiliki anak lagi setelah rahimnya diangkat.
Tergoda Tante Mona
Sebut saja namaku Setio, usiaku 32 tahun, sudah empat tahun perkawinanku tapi seorang anak belum kami dapatkan. Meskipun aku mencintai istriku dan tidak berniat berselingkuh, aku tergoda setelah bertemu wanita bernama Tante Mona. Kami bertemu dua tahun lalu saat pernikahan iparku, di mana aku terpesona oleh kecantikannya. Setelah acara itu, kami jarang bertemu, tetapi saat iparku memiliki anak, aku bertemu lagi dengan Tante Mona yang mengenakan baju ketat, mengingatkan aku pada keinginanku yang terpendam.
Aku Wanita Penggoda 01
Saat ini aku baru lulus SMA dan sedang mencari tempat kuliah. Sepanjang tiga kota yang kujelajahi, tidak ada yang terasa cocok, jadi aku kembali ke kotaku. Namaku Novita, usia 19 tahun, dan dianggap sebagai wanita penggoda karena bentuk tubuhku yang montok dan seksi. Awalnya, saat di kelas III SMA, aku memiliki teman bernama Anggie, yang ternyata adalah pelacur di luar sekolah. Karena sering bersama Anggie, citraku berubah dan aku juga mulai menggoda lelaki, termasuk kepala sekolahku, Pak Lubis.
Family Education of Sex 02
Sambungan dari bagian 01 Kemudian ibu dan anak tersebut mulai saling bersentuhan bibir. "Hmmm buka mulutmu sayang dan keluarkan lidahmu biar Mama isap lidahmu, hmmm.. hmmm ya begitu..." "Intan coba kamu raba susu Mamamu ya..." "Ya Pap," kemudian tangan Intan mulai menyentuh dada mamanya. "Aaakhhh... kamu lagi ngapain sayang?" tanya Dewi kaget karena tiba-tiba dadanya dielus-elus oleh putrinya. "Hmmm.. ya gitu sayang... ough terus sayang..." kata Dewi memberi semangat kepada anaknya sambil dia terus berciuman dengan putranya. "Hmmm... nah sayang sekarang gantian kamu yang Mama ajarin ya.. sini sayang," panggil Dewi kepada Intan. "Dan kamu Ton coba kamu cium susunya Mama." Sekarang gantian Dewi dan putrinya yang saling berciuman sambil perpelukan dan putranya menciumi susu Mamanya. "Akhhh... hmmm..." erang Dewi di sela-sela aktivitasnya dengan Intan