Kategori: Sedarah
Tergila-Gila Pada Mertua 02
Sambungan dari bagian 01 Tidak berapa lama kemudian isteriku masuk ke kamar. Terlihat rambutnya agak basah, tampaknya ia baru keramas. "Ibu mana?", tanya isteriku. "Keluar" jawabku secara singkat seraya bangkit dari tempat tidur menuju ke arah pintu. Kemudian aku mengunci pintu dan berjalan ke arah isteriku yang sedang berdiri di depan meja rias. "Mau ngapain sih Mas pakai dikunci segala", tanya isteriku. "Biasa, kayak kamu nggak tahu saja. Aku sedikit horny nih", jawabku sambil memeluk dia dari belakang. "Jangan ah Mas..., nggak enak, ini kan di rumah orang", katanya. Tapi aku terus aja meraba-raba dan menciumi tengkuk dan lehernya dari belakang. "Aku nggak tahan nih..., lagian kan masih pada tidur", kataku. Akhirnya isteriku mulai menyambut serangan-seranganku. Dia tahu persis bahwa aku bisa marah dan uring-uringan
Tergila-Gila Pada Mertua 01
Saya bernama Bambang, berusia 37 tahun pada tahun 2000, dan bekerja sebagai wiraswasta. Saya menikah dengan Linda pada tahun 1993 dan memiliki dua anak. Saya akan menceritakan pengalaman saya dengan ibu mertua saya, Nani. Saya memiliki minat seksual terhadap wanita yang lebih tua, yang sudah ada sejak remaja. Ketika bermasturbasi, saya lebih suka membayangkan wanita-wanita yang lebih tua, termasuk ibu mertua saya, yang kini berusia 57 tahun dan sudah menjanda sejak 1984. Ketertarikan ini muncul saat pertama kali saya bertemu dia di tahun 1990.
Tanteku yang Menggairahkan 02
Sambungan dari bagian 01 Tidak kuat aku kelamaan berdiri, kuangkat kepala Tante Wiwi, aku turun dan kubenarkan posisi celanaku, kutarik Tante Wiwi, kudekap dia di pelukanku dan langsung kuserbu bibir mungilnya yang sudah merekah menantang buat digasak. Tante Wiwi membalas serbuanku dengan tidak kalah semangatnya. Lidah kami menjelajah rongga mulut masing-masing lawan. Waktu lidah Tante Wiwi menjelajah rongga mulutku, lidahnya kugigit, begitu juga sebaliknya. Ternyata Tante Wiwi sudah kecapaian dari tadi, "De, kita pindah ke kamar yo!" ajaknya. Aku sih menurut saja. Kuserbu lagi bibirnya, kuangkat tubuhnya kugotong ke kamarnya. Kutaruh dia di atas kasur, dan tanpa buang waktu kulucuti pakaianku sendiri. Selanjutnya setelah aku bugil, aku naik ke ranjang dan bibir Tante Wiwi kembali kunikmati. Tangan Tante Wiwi tidak tinggal diam, digenggamnya penisku sambil
Tanteku yang Menggairahkan 01
Hai, kenalkan namaku Dede, kuliah di PTS di Depok, selatan Jakarta. Aku punya pengalaman menarik yang aku tidak akan lupakan. Iwan, sepupuku, tinggal bersamaku, dan kami seperti kakak beradik. Suatu hari, aku janji sama Tante Wiwi untuk mencari rumah. Kami jalan setelah aku menjemputnya. Tante ingin rumah yang tenang, tidak ramai, dan udaranya bersih. Aku sarankan daerah dekat Iwan di Cibubur. Setelah mencari, Tante menaksir salah satu komplek Ciputra Group. Dia bilang akan tanya Oom malam ini.
Seluruh Lelaki Ingin Memperkosaku
Kalau ada orang yang benci pada dirinya sendiri, barangkali aku adalah orangnya. Aku sungguh benci pada tubuhku, wajahku, rambutku, dan semuanya. Perasaan itu timbul karena segala kelebihan yang kumiliki justru mengancam diriku sendiri. Jiwaku terancam karena orang-orang dekatku ingin memperkosaku, seperti ayah kandung, ayah tiri, dan paman. Aku merasa sangat tertekan dan berpikir untuk bunuh diri. Aku beruntung bisa dicegah paman saat mencoba mengambil pisau dapur. Rasanya aku serba salah dan tidak ada yang bisa kulakukan.
Adik Iparku
Aku masih ingat pada tanggal 2 Maret 1998, saat aku mengantarkan adik iparku, Novi, untuk tes di perusahaan di Surabaya. Aku menunggu di ruang lobi selama satu setengah jam sampai Novi keluar. Dia bilang bisa menjawab semua pertanyaan, dan aku ajak dia pulang, tapi dia ingin makan dulu. Setelah makan, Novi merasa lemas dan bilang mungkin masuk angin. Aku tanya apa yang biasanya dilakukan, dan dia bilang dikerokin. Lalu kami mencari losmen untuk itu. Setelah menemukan losmen sederhana, kami masuk ke kamar 11. Aku bingung cara ngerokin.
Ajie... Tante Puas Atas Layananmu
Aku seorang wanita karir yang telah mencapai kesuksesan, tetapi tahun lalu aku memilih untuk keluar dari pekerjaanku yang baik. Aku ingin memperbaiki rumah tanggaku setelah 5 tahun tidak berkomunikasi dengan suami, sementara anak kami belajar di luar negeri. Sayangnya, setelah 3 bulan aku berhenti bekerja, suamiku memilih untuk bercerai setelah aku mengetahui dia berselingkuh. Saat ini, aku berusia 39 tahun dan tidak berniat menikah lagi. Aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-teman dan membantu keponakanku, Ajie, tinggal di rumahku.
Ibu Mertuaku, Kekasihku
Perkenalkan namaku Tomy. Sudah satu minggu aku di rumah sendirian karena istriku, Riris, sedang mengikuti pelatihan di kota lain selama dua minggu. Aku merasa kesepian tanpa kehadirannya. Kami belum punya anak karena baru satu tahun menikah. Disaat sendirian, pikiranku melayang ke peristiwa bersama ibu mertuaku. Ibu mertuaku bukan ibu kandung Riris, tapi ia berusia sekitar 40 tahun dan memiliki fisik yang menarik. Aku sering membayangkan situasi saat lampu mati dua hari sebelum pernikahan kami.
Percintaan Dengan Adik Istri
Saya, Andry, seorang pria berumur 35 tahun yang telah berkeluarga dengan dua anak. Istri saya seumur dengan saya dan merupakan anak kedua dari empat saudara yang semuanya wanita. Saya dekat dengan adik istri saya, Siska, yang berumur sekitar 34 tahun. Kami sering bertelepon dan makan siang bersama, membahas pekerjaan, rumah tangga, dan kadang-kadang masalah seks. Istri saya konservatif, sementara Siska terbuka dan menyukai variasi dalam berhubungan seks. Keakraban ini telah berlangsung sejak 1996 dan pada Juni 1997, Siska berbagi tentang suaminya yang kurang perhatian.
Aku Korban Nafsu Saudara Iparku
Sejak Bapak meninggal tujuh tahun lalu dan Ibu enam tahun lalu, Mila tinggal bersama kakak sulungnya, Mbak Mira. Rumah orang tua di Madiun dijual seharga Rp. 6,5 juta, dan uangnya dibagi bertiga. Mila menyimpan Rp. 1 juta sebagai deposito dan membeli TV. Setelah lulus, Mila pergi ke Sarangan dengan pacarnya, Anton. Di sana, mereka berdua saling berkasih sayang. Mila merasa terbuai dan tidak menolak ketika Anton membawanya ke kamar hotel, di mana Anton mulai menghapus pakaiannya.
Kakak Iparku
Kejadian ini berlangsung sekitar 2 tahun lalu, ketika ibu mertua meminta aku mengambil barang di rumah kakak ipar perempuanku, Ina, dan menengoknya. Ina tinggal sendiri meskipun telah menikah dan pisah ranjang dengan suaminya. Aku tiba di rumahnya pukul 19:00, dan Ina menyambutku. Ia sudah mengenakan daster tidur yang lebar. Kami ngobrol dan menonton TV sambil duduk bersebelahan. Ina sering mengambil minuman dan snack, dan aku secara tidak sengaja melihat kedalam dasternya yang tidak dipakai BH.
My Cousin
Kisah ini bermula setahun lalu saat aku menjaga rumah karena istri dan anakku sedang berkunjung ke saudaranya. Suatu sore, aku menerima telepon dari seorang wanita yang mencari istriku, Yanti. Dia memperkenalkan diri sebagai Arie dan ingin mampir ke rumahku. Setelah itu, aku melihat seorang wanita muda keluar dari taksi yang berhenti di depan rumah, ternyata dia adalah Mbak Arie, sepupuku. Meskipun kupanggil "Mbak", dia lebih muda sepuluh tahun dariku. Aku terkejut dan segera menyambutnya.