Kategori: Sedarah

Family Education of Sex 01
Aaahh. . . hhh. . . huh enaknya ya Mam, rasanya kalau sudah keluar nich," kata Tony, 45 tahun, kepada istrinya Dewi, 38 tahun. Mereka telah bermain cinta hampir dua jam dan kini terdiam untuk mengumpulkan energi. Tony kemudian mulai berbicara, mengingat bahwa mereka telah menikah 20 tahun dan memiliki dua anak, Anton (17 tahun) dan Intan (15 tahun). Dewi khawatir anak-anaknya mungkin mendapat informasi yang salah tentang seks dan bertanya tentang pengetahuan mereka. Tony terdiam sejenak memikirkan perkataan Dewi.

Ayah dan Kakekku
Setelah makan, ayah mengunjungi aku di kamar dan terlihat sangat sedih. Ia mengonfirmasi bahwa Ibu sedang parah dan mungkin tidak akan bertahan lama. Aku berusaha menghibur ayah, mengatakan bahwa ia tidak perlu merasa kehilangan karena kami masih ada untuknya. Ayah menciumku, tetapi saat berbalik, bibirnya secara tidak sengaja menyentuh bibirku. Aku merasakan perasaan aneh dan membalas kecupannya, yang membuat kami berdua merasa terangsang.

Mamaku Sayang 03
Penyesalan muncul kuat dalam hatiku. Saat aku kembali, aku langsung memeluk. Kami tidur berpelukan, sementara aku masih terpaku melihat foto ayah. Aku merasa bersalah karena tidak bisa menjaga mama dengan baik. Mama mengelola toko kami, selalu memeriksa laba di akhir hari walau ada karyawan. Sebuah bel mengagetkanku, ada tamu di luar. Seorang wanita paruh baya, tampaknya sibuk, datang untuk menemui mama. Aku mempersilakan wanita itu masuk dan segera menjemput mama di toko. Mama lalu meminta maaf karena lupa janji.

Mamaku Sayang 02
Sambungan dari bagian 01 Tak lama kemudian mama memelukku sambil sesekali terisak, "Jangan marah ya.. jangan siksa perasaan mama." kata mama disela-sela isak tangisnya. "Maafin Donny Ma, tadi Donny kurang kontrol," sahutku pelan sambil membelai punggung mulusnya. "Donny pengen menyerahkan keperjakaan Donny untuk mama, pengen kalau mama orang pertama yang mengajari tentang semuanya, tapi Donny sadar itu salah.." ujarku memperbaiki kesalahan ketika ciuman hangat jatuh di keningku, kemudian turun dan tanpa sadar mulut kami beradu lagi tapi tidak sekencang yang pertama namun begitu lembut hangat dan mesranya. Giliran mama sekarang yang memelukku erat seolah tak ingin dilepaskannya lagi. "Maafin mama.." ujarnya sambil terus memelukku. "Mama terlalu egois.." lanjutnya sembari menciumi pipiku dengan penuh kasih sayang. "Kalau memang itu yang Donny mau," tanpa meneruskan kalimatnya selanjutnya,

Adikku Kekasihku
Saya biasa melakukannya dua kali. Sebelum kakak saya kembali bekerja di Batam, saya meminta hadiah perpisahan di Bandara. Di kamar mandi Bandara, kami melakukan hal itu lagi. Setelah beberapa saat berciuman, kami kembali ke ruang tunggu dengan alasan beli makanan. Saya menangis saat kakak pergi, tapi juga bahagia dengan hadiah yang diberikan. Sejak itu, saya ketagihan seks dan melampiaskannya dengan masturbasi. Saya sudah punya pacar, tetapi tidak merasakan kenikmatan seperti dengan kakak. Saya juga merasa terangsang dengan adik yang lebih tampan, tetapi hanya bisa menahan diri.

Pengalaman Pertama
Liburan semester ketiga ini akan kupergunakan untuk mengunjungi kakakku yang tinggal di kota J (edited). Dia sudah menikah dan pindah ke kota itu satu tahun lalu. Aku belum pernah mengunjunginya, jadi kedatanganku tentu disambut gembira oleh mereka. Ekonomi kakakku masih pas-pasan dan mereka tinggal di rumah petak dengan satu kamar tidur. Aku tidur bersama Mbak Rani dan Mas Ton. Kami berbincang hingga larut malam, lalu tertidur. Pagi-pagi, Mbak Rani bangun untuk urusan dapur, tapi aku malas ikut bangun.

Lewat SMS
Dan kasus oblong. Kumis dan cambangnya baru dicukur. Birahiku menggelora melihat wajah Mas Bryan di depanku. Bahunya yang lebar mendatar ditambah dadanya yang bidang membuatku ingin segera menggelayutinya manja. "Blom tidur Yen. . ? " tanyanya berbasa-basi. Tidak kujawab. Aku hanya tersenyum manja sambil mengibas rambutku. Malam itu aku memakai baju tidur model 'you can see' dan celana selutut. Agak lama kukibaskan rambutku. Mas Bryan pasti tidak melewatkan kesempatan emas ini. Dengan kaos 'you can see', jelas terlihat olehnya payudaraku yang putih menyembul. Pelukan hangat Mas Bryan langsung menyergap. Memeluk dari belakang, membuat tangannya bebas-puas menggerayangi payudaraku. Sambil mendesis-desis, bibirnya yang seksi mulai melumat leher dan belakang kupingku. Pantas saja Mbak Cilla betah di kamar. Mas Bryan memang paling jago memanjakan cewek. Permainannya lembut dan halus. Baru kali ini aku merasakan sentuhan-sentuhan seorang lelaki yang membuatku nikmat keenakan. Tidak seperti Joko pacarku, Mas Bryan sangat sabar menelusuri seluruh bagian tubuhku. Dia begitu menikmati jengkal demi jengkal lekuk tubuhku. Aku sangat menikmati permainan jilatan lidah dan remasan jari-jarinya yang nakal. Kini aku hanya menyisakan celana dalam saja. Pakaian tidur dan BH sudah dicampakannya. Entah kenapa, Mas Bryan belum juga menjamah bagian paling peka dari tubuhku. Padahal aku sudah sangat mengharapkan jilatan demi jilatan merambah.

Pengalaman Dengan Sepupuku
Cerita ini terjadi pada tahun 1997. Ini adalah cerita asli dari pengarang. Saat kuliah semester 2, ibunya sakit di kota S, sementara dia tinggal di kota L yang cukup jauh. Karena ibunya sakit, tidak ada yang memasak atau menjaga dagangan, dan adik-adiknya masih sekolah. Dia mengusulkan agar sepupunya, Anita, menginap di rumahnya. Anita dianggapnya seperti kakak sendiri dan mereka menghabiskan waktu bersama selama liburan semester. Suatu malam, saat menonton TV, Anita bergabung dan mereka bercerita tentang segala hal.

Gelora Putri Sulung Tante
Belum lama ini, aku bertemu Nana yang kini sudah berkeluarga dan tinggal di Palembang. Ia pulang ke Yogya bersama anaknya yang berusia 6 tahun tanpa suaminya. Nana masih terlihat menarik dengan kulit putih, bibir merah, dan rambut lebat. Pertemuan ini mengingatkanku pada masa kuliah Nana di Yogya, saat ia tinggal di rumah bude. Aku mengenalnya sejak kecil dan ia adalah gadis yang lincah dan pintar. Setelah aku menikah, isteriku melahirkan, tetapi mengalami pendarahan dan harus dirawat lebih lama. Ibu mertua, ibuku, serta Nana datang membantuku merawat bayi.

Reny dan Reny
Aku ingin berbagi cerita dengan sesama penggemar 17tahun.com. Cerita ini terjadi beberapa waktu yang lalu saat penerimaan mahasiswa baru di kampusku. Aku adalah salah satu mahasiswa di perguruan tinggi ternama. Sebagai senior, semua mahasiswa baru tunduk padaku. Di hari kedua orientasi, aku berkenalan dengan mahasiswa baru bernama Reny yang berasal dari luar pulau. Aku tertarik padanya dan setelah dua bulan pacaran, aku mengajaknya ke rumahku. Di rumah, kami bercerita dan membahas berbagai hal, termasuk seks. Situasi menjadi semakin intim saat kami berciuman dan aku berusaha lebih jauh.

Akibat Sakit Perut
Cerita ini dimulai saat penulis menunggu tante yang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan. Tangan tante harus digips setelah terkena pecahan kaca saat mengemudi. Penulis merasakan ada hal baik dan tidak baik saat menunggu. Hal baiknya, penulis menyertai tante ke WC. Namun, ada juga hal tidak enak saat tante harus buang air besar. Suatu malam, tante meminta bantuan penulis untuk menggosok perutnya karena sakit. Penulis merasa terganggu oleh pemandangan saat tante membuka selimut.

Yanti dan Mertuanya
Kisah ini menceritakan pengalaman Yanti, yang baru menikah dengan Pras sekitar satu setengah tahun lalu. Pras sering pergi tugas luar kota untuk pekerjaannya di Jakarta, sehingga Ia jarang berada di rumah. Karena Pras mengejar promosi, Yanti mendukungnya meski merasa kesepian. Mereka belum memiliki anak, jadi Yanti menghabiskan waktu dengan mertuanya, Prambudi, yang sudah tua dan tinggal bersama mereka. Mereka mengisi hari-harinya dengan obrolan dan gurauan, meski Yanti merindukan kehadiran suaminya.