Kategori: Sedarah

Gairah Tanteku di Warungnya
Cerita ini dimulai pada tahun 1997 di rumah istri om-ku yang bekerja di bidang marketing. Om-ku sering bepergian dan untuk kebutuhan hidup mereka, tanteku mendirikan warung di depan rumah. Tanteku berumur sekitar 29 tahun dan memiliki postur tubuh menarik. Aku pernah melihatnya secara tidak sengaja saat dia mandi karena kamar mandi tidak tertutup dengan baik. Dia juga sering mengenakan baju tidur tipis tanpa BH di pagi hari saat menyapu halaman, yang membuatku melihat tubuhnya dengan jelas.

Tiga Keponakanku 02
Sambungan dari bagian 01 Kulihat lengannya memang memar dan kuajak dia duduk di lantai. Kupijat bagian yang memar dan dia meringis kesakitan. Sambil kupijat, aku melirik payudaranya yang sudah tumbuh dan glek... aku menelan ludah. Timbul pikiran nakalku untuk mengerjai Vivian. Sambil memijat lengannya, aku memikirkan bagaimana caranya supaya bisa ngerjain Vivian. Lagi asyik berpikir, tiba-tiba aku terkejut karena Vivian dengan santainya meletakkan telapak tangannya di atas kemaluanku. Wah... pucuk di cinta, ulam tiba nih. Aku pikir Vivian pasti sengaja dan kemaluanku mulai mengeras. Tangan Vivian mulai meraba-raba dan meremas halus kemaluanku. Matanya mulai terpejam dan nafasnya berat, kulihat wajahnya mulai memerah. Aku diamkan saja dan mulai menikmati. Ternyata ABG sekarang nafsunya besar-besar, mungkin hormon mereka juga besar. "Om.. boleh ngga Vivian tiduran di paha

Tiga Keponakanku 01
Nama-nama dalam cerita ini disamarkan, tetapi ceritanya nyata. Aku, Andi, pria berumur 30 tahunan, ingin menceritakan pengalamanku. Tahun 1993, ayah mengultimatumku untuk melanjutkan kuliah di kota P setelah kuliahku di kota Y berantakan karena pergaulan bebas. Setelah mengurus surat pindah, aku tinggal di rumah kakak sepupuku di kota P dan mendaftar di perguruan tinggi. Kakak sepupuku memiliki tiga anak perempuan: Donna (16 tahun), Vivian (13 tahun), dan Lisa (11 tahun). Suatu siang, kami nonton TV dan Donna meminta pijat betisnya setelah olahraga.

Mbak Irma
"Hey kok ada di sini! " Kami terkejut bertemu di hotel Yogyakarta. "Baru datang? Mbak Irma sama siapa? " tanyaku. "Sendiri," jawabnya. Mbak Irma adalah istri kakak iparku, baru datang untuk tugas mendadak dan akan pulang ke Jakarta. Aku sudah tiga hari di Yogya. Karir Mbak Irma bagus dan gajinya lebih tinggi dari suaminya. Ia suka membicarakan pekerjaan, sementara suaminya hanya mendengarkan. Mbak Irma cantik dan menarik perhatian pria karena penampilannya. Aku merasa tidak nyaman menatapnya lama-lama saat berbicara.

Sepupuku Endang
Kenalkan, nama saya Boy, biasa dipanggil mas Boy. Saya berusia 25 tahun, tinggi 170 cm, dan berat 55 kg. Meski sudah seperempat abad, saya masih minim pengalaman dalam percintaan. Saat ini, saya bekerja di perusahaan swasta yang bernama Sepinggan tours and travel service, berjarak 5 km dari rumah saya. Saya tinggal dengan Om Rudy, adik Ibu, yang bekerja sebagai Kepala Sekolah di SMK Negeri terkenal. Tante Rini, istrinya, adalah perawat di RS swasta. Mereka kini tinggal bertiga dengan seorang pembantu. Dua bulan lalu, Om Rudy mengajak saya tinggal bersama mereka daripada kost di luar.

Sepupuku Lisa
Kisah ini adalah pengalaman nyata penulis yang terjadi sekitar Januari 1982. Penulis mengubah nama dan lokasi untuk melindungi identitas orang-orang yang terlibat. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Sultan, yang menurut temannya tampan, meskipun dia merasa biasa saja. Suatu hari, saat sedang menonton TV di rumah, dia mendengar suara bel dan melihat seorang gadis cantik berdiri di depan pintu. Gadis itu bertanya apakah ini rumah paman Rizal, yang merupakan nama ayahnya. Penulis terkejut dan bertanya siapa gadis itu.

Aku Digoda Agnes
Hari Jumat, aku pulang dari rumah teman SMA setelah nonton film porno. Sesampai di rumah, suasana sepi dan aku pikir keluargaku pergi. Tiba-tiba, kakakku Lia membuka pintu dan menjelaskan bahwa ada temannya, Agnes, yang datang. Saat masuk ke ruang tamu, aku melihat Agnes sedang nonton TV. Aku ganti baju dan ketika keluar, Agnes menyapaku dan memberitahu bahwa film yang ditontonnya bagus. Ternyata itu adalah film porno yang kupinjam dari temanku. Aku merasa malu saat tahu kakakku mengambil film itu dari kamarku.

Sejuknya Alam Pegunungan
Liburan kali ini mungkin yang terindah selama hidupku. Namaku Billy dan aku berasal dari keluarga bahagia. Beberapa bulan lalu, ibuku datang ke Boston saat aku kuliah. Setelah hampir 9 bulan tidak bertemu, penampilannya sangat baik. Dalam usia 40 tahun dan aktif berolahraga, tubuhnya seperti gadis 25 tahun. Setelah menginap 2 malam, ia mengajak aku keluar kota ke pegunungan. Kita berkemas dan berangkat pagi-pagi. Sesampainya di sana, kita mencari area perkemahan dekat sungai dan memasak untuk makan malam sambil bercerita tentang keluarga.

Adik Suami, Pemuas Nafsuku 01
Pengalaman nyata ini terjadi sekitar 19 tahun yang lalu. Panggil aku Wita, saat itu berusia 24 tahun dan sudah memiliki 2 anak balita. Aku bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan di Kebayoran Baru. Orang-orang mengatakan aku cantik, dengan tinggi 161 cm dan berat 48 kg. Nafsu seksku tinggi sejak remaja. Keperawananku hilang di usia 17 tahun, dan aku sering berhubungan seks dengan suami sekarang, Zali, sebelum menikah. Walaupun tidak perawan, Zali tetap menikahiku. Kami tinggal di rumah mertua bersama empat adik ipar, dua di antaranya laki-laki dewasa. Suamiku sering tugas dinas ke luar kota. Suatu hari, sekitar bulan Mei, suamiku mendapat tugas ke daerah untuk dua bulan. Beberapa hari sebelum keberangkatannya.

Dewa, Si Penakluk Wanita 02
Setelah beberapa menit, Rosa mencengkeram bahuku dan mengalami orgasme, mengubah posisi tubuhnya. Hal ini membuatku merasa nikmat, dan aku juga mencapai orgasme. Setelah itu, kami berada dalam posisi menyamping dengan batang kemaluanku masih dalam tubuhnya. Kami saling berciuman dan berpagutan. Kemudian, Rosa mencabut batang kemaluanku dan meminta untuk membuka baju. Aku terkejut dengan keberaniannya yang semakin meningkat saat terangsang.

Dewa, Si Penakluk Wanita 01
Jadilah diri sendiri dan jangan takut pada pandangan orang lain. Ini adalah mottoku. Tidak ada yang selalu benar, jadi tidak perlu takut berbuat salah. Kita semua memiliki bakat, meskipun beberapa orang mungkin belum menyadarinya. Mereka yang tidak dapat menyalurkan bakatnya harus menjalani hidup yang membosankan. Sebaliknya, orang-orang seperti Ronaldo, Michael Jordan, dan Leonardo Da Vinci berhasil menyalurkan kemampuan mereka dan hidup dengan bahagia. Semua orang memiliki peluang untuk menjalani hidup yang memuaskan.

Gairah Kakak Kandung 02
Sambungan dari bagian 01 Beberapa saat kupermainkan kedua puting-puting susunya yang kemerahan dengan ujung jemariku. Kak Mira menggelinjang lagi. Kupuntir sedikit putingnya dengan lembut. "Mmmm..." Kak Mira semakin mendesah tak karuan. Aku tak tahan, secara bersamaan akhirnya kuremas-remas gemas kedua buah dadanya dengan sepenuh nafsu. "Aawww... nnggg..." dia mengerang dan kedua tangannya memegangi kain sprei dengan kuat. Aku semakin menggila, tak puas kuremas lalu mulutku mulai menjilati kedua buah dadanya secara bergantian. Lidahku kujulur-julurkan menjilati seluruh permukaan susunya itu sampai basah, mulai dari payudara yang kiri lalu berpindah ke payudaranya yang kanan. Kugigit-gigit puting-puting susunya secara bergantian sambil kuremas-remas dengan gemas sampai dia berteriak-teriak kesakitan. "Sshhh... shhh... oohhh... oouwww... Ndre..." erangnya. Lima menit kemudian lidahku bukan saja menjilati, kini mulutku mulai beraksi menghisap kedua puting-puting