Kategori: Sesama_pria
Kenanganku Bersama Jimmy 01
Aku langsung jatuh hati padanya. Johan tidak terlalu tampan, tetapi memiliki badan yang kekar dan sorot mata tajam. Ibu kost datang dan meminta maaf karena terlambat. Edi menjelaskan bahwa dia tidak bisa mengajak Edi ke kamarnya karena Ibu kost lupa menitipkan kunci. Setelah itu, Ibu kost membawa Edi ke kamarnya yang dekat dengan kamarku. Dia menjelaskan lokasi kamar mandi dan ruang cuci. Aku menawarkan bantuan jika Edi memerlukan sesuatu, dan Edi mengucapkan terima kasih.
Oh, Pak Polisi Kekasihku
Memang benar kata pepatah bahwa untung tidak bisa ditolak dan sial tidak bisa dihindari. Itulah gambaran hidupku yang penuh penderitaan. Awalnya, aku pergi ke rumah temanku di kota "K" yang jauh dari kotaku "P". Setibanya di terminal, aku bingung karena sudah lama tidak ke sini dan rumah temanku pindah. Aku merasa kesal karena banyaknya "line" yang membuatku pusing. Akhirnya, aku bertanya pada polisi di pos untuk mencari tahu "line" yang harus kudatangi. Polisi itu ramah, tetapi mengatakan bahwa "line" ke desaku sudah tidak ada.
Antara Aku dan Andre 02
Sambungan dari bagian 02, ia memelukku erat dengan t-shirt putihnya dan CD-nya menutupi kemaluannya. Kami saling menatap, lalu aku mencium bibirnya perlahan. Dia membuka kancing celanaku, dan celanaku dijulurkan ke bawah. Dia menyatakan suka padaku, tetapi aku merespons dengan "gombal. " Aku kemudian pergi ke kamar mandi untuk membasuh tubuhku dengan air dingin. Andre masuk ke kamar mandi dalam keadaan telanjang, dan kami mandi bersama, hanya berciuman di bawah shower. Setelah itu, Andre selesai dan keluar, diikuti oleh aku yang selesai membilas diri.
Antara Aku dan Andre 01
Andre adalah seorang manager muda berusia 28 tahun yang bekerja di perusahaan kontraktor minyak asing. Dia dikenalkan melalui telepon oleh teman penulis. Setelah beberapa kali berbicara, Andre mengundang penulis untuk bertemu dan berkencan. Penulis tiba di hotel Hilton pada pukul 21:00 dan menunggu di dekat "Kudus Bar". Setelah bertemu, ada rasa canggung dan khawatir akan lingkungan sekitar. Andre memesan minuman, dan mereka saling bertatap muka sambil tersenyum.
Pemijat Dadakan
"Ah. . kerja gue sih ringan aja. . cuman nemenin tamu ngobrol terus. . " Syarif belum selesai berbicara ketika pintu terbuka dan seorang lelaki masuk. Syarif menyapa dan mempersilakan masuk. Setelah berbincang, Syarif pamit untuk menemani tamu. Saat aku melihat-lihat majalah, pintu kembali terbuka. Seorang lelaki bertubuh kekar masuk, mengenakan kaos ketat. Dia bertanya, "Sendirian saja dik? " dan aku menjawab iya. Dia memperkenalkan diri sebagai Jamal dan mengajak pergi. Aku merasa gugup karena dia menganggap aku pegawai di sana. Jamal menyuruhku pamit ke mas Amir yang masih di dalam.
Pesta Malam Minggu
Saat itu aku diajak temanku Angga ke Disko, tempat yang baru kutemui. Aku kaget melihat pasangan pria dan wanita berpelukan dalam cahaya temaram dengan musik rock and roll. Kami hanya minum softdrink. Ketika malam semakin larut, pasangan yang menari semakin sedikit. Aku bertanya apakah akan pulang, tetapi Angga meminta untuk menunggu acara istimewa. Tanpa sadar, hanya ada lelaki di sana, termasuk pelayan berbadan kekar. Mereka melayani dengan senyum, dan beberapa tamu memberi tips dengan mendapatkan kecupan. Angga bertanya pilihanku dan aku memilih pelayan berambut panjang.
Aku, Teman Gank-Ku dan Para Taruna
Aku mempunyai gank di kampus yang sering berkumpul di tempat kosku untuk mengobrol atau mengerjakan tugas. Salah satu anggota gank, Aji, sering tidur di tempatku karena rumahnya jauh. Aji orangnya ganteng dan memiliki badan yang bagus, terutama saat memakai celana jeans ketat. Suatu malam, setelah terbangun, aku melihat tonjolan di antara pahanya yang besar dan tidak bisa tidur. Dua hari kemudian, saat Aji tidur lagi, aku meraba tonjolan itu dari luar.
Oh, Guruku Tersayang
Kisah nyata ini terjadi sekitar tahun 1996, saat penulis masih kelas 1 SMU di kota K. Sebagai murid baru, ia merasa kesepian dan tidak memiliki banyak teman. Walaupun ada banyak cewek yang ingin dekat, penulis tidak tertarik. Suatu hari, saat pelajaran fisika yang biasanya dibenci, penulis merasa semangat karena adanya guru baru yang tampak macho dan keren. Penantian selama 30 menit berakhir saat guru fisika baru itu masuk ke kelas.
Nam-Ku
Aku ingat perjalanan kereta api dari Sydney ke Tamworth di awal tahun 2000 yang tidak menyenangkan. Di Hornsby, kursi kosong di sebelahku terisi dengan seseorang yang tidak bisa berhenti bicara tentang Indonesia, dan semua komentarnya negatif. Meskipun aku tidak pilih-pilih teman duduk, percakapan itu membuatku jengkel. Untuk menghindar, aku bilang ingin jalan-jalan dan mencari makan siang di buffet car. Di situlah aku bertemu Nam-ku, meskipun saat itu dia belum menjadi milikku.
Bersama Kapten Heru
Tak pernah terbayangkan olehku bertemu dengan seseorang yang mengagumkan, baik hati, gagah, menyenangkan, dan pasti handsome, dialah Kapten Heru. Malam itu aku merasa lapar, jadi aku pergi ke sebuah restaurant fast food terdekat. Aku baru beberapa bulan di kota ini untuk bekerja. Malam itu aku memesan fried chicken, nasi, dan soft drink. Di sampingku duduk seorang laki-laki berusia sekitar 35 tahun. Kami saling memperkenalkan diri dan dia adalah Kapten Heru, seorang anggota militer berumur 45 tahun yang terlihat muda dan gagah.
Gairah Seorang Pelatih 02
Kami cuma saling pandang, dengan pandangan yang penuh arti. Aku telah menjadi pacar Om Ferdy. Dia mendekapku, membelai rambutku, dan mencium pipiku sampai aku tertidur. Setelah malam itu, Om Ferdy semakin perhatian. Dia mengantarku ke sekolah dan menjemputku pulang. Dia juga memberiku uang untuk jajan dan buku pelajaran, serta memasukkanku ke Primagama untuk persiapan Ebtanasku. Setelah gajian, kami makan di restoran favorit dan berbelanja di mall. Keluargaku tidak curiga karena tahu Om Ferdy adalah pelatihku dan teman ayahku. Kami menikmati hari-hari indah bersama.
Gairah Seorang Pelatih 01
Kisah nyata ini terjadi pada tahun 1996, saat aku berusia 16 tahun dan masih di kelas 3 SMP. Aku bergabung dengan klub senam, meskipun bukan pilihanmu, melainkan keputusan orang tua. Setiap hari setelah pulang sekolah, aku harus latihan keras. Jika tidak, aku akan dimarahi orang tua dan dihukum oleh pelatih. Meskipun latihan berat, hasilnya baik, karena kami sering mengikuti kejuaraan di berbagai tingkat, mulai dari desa hingga provinsi. Sistem pembinaan di klub sangat berpengaruh dengan pencapaian kami.