Kategori: Sesama_pria

Permainan Bersama Abang Angkatku
Pada malam ini, aku merasakan untuk pertama kalinya melakukan hubungan seks sesama jenis. Malam minggu itu dingin dan hujan deras. Aku (Toni, bukan nama sebenarnya) berada di rumah abang angkatku, Anton, yang tinggal sendirian tidak jauh dari rumahku. Anton memiliki wajah bersih, kulit kuning langsat, tinggi sekitar 175 cm, dan tubuh atletis. Kami berbicara tentang cuaca, dan ketika aku ingin pulang, Anton menawarkan untuk tidur di sana. Namun, tatapannya tiba-tiba tajam dan penuh perhatian, membuatku bertanya kenapa.

Bapak Kostku Tercinta
Sore itu cuaca buruk dengan gerimis, dan aku merasa sepi di kost-kost-an. Hanya aku yang tinggal di sini karena Pak Arman dan ibu kost sedang sibuk. Aku masih SMA kelas 2 dan disuruh kost karena jarak sekolah jauh. Ku tanya Bi Onah soal masakan hari ini, dan dia membuat gulai kambing. Aku senang membantu di dapur, meski Bi Onah menganggap itu pekerjaan cewek. Aku berargumentasi bahwa saat ini sudah berbeda, dan akhirnya aku membantu memasak, dan ternyata menyenangkan.

I Have a Dream
Malam semakin larut saat aku berbaring. Kegelapan menyelimuti saat aku terpejam, membiarkan angan-angan melayang antara dunia nyata dan maya. Ku rasakan hawa dingin dan mendengar suara daun bambu bergesek, menciptakan irama yang menggugah jiwa. Anganku terhenti pada sebuah lukisan wajah yang membuatku tersenyum. Namun, ada tangan yang merengkuhnya, menimbulkan rasa kecewa dalam hatiku. Aku bertanya-tanya apakah ini berarti kehilangan untuk selamanya. Saat membuka mata, aku melihat kegelapan di sekelilingku dan melangkah ke belantara yang sunyi. Kesunyian mulai menghantuiku, membuat setiap langkah terasa berat.

Mengapa Kau Lakukan Semua Ini
"Kita besok ketemu jam sebelas siang ya. . ? " kata suara di telepon itu. "Aku tunggu di Mc. Donald Plasa Tunjungan 1, okay. . ? " jawab Rudy dengan semangat. Pembicaraan mereka terhenti sampai di situ. Rudy sudah tidak sabar ketemu dengan pujaan hatinya, Aldy, yang baru dikenalnya 2 minggu lalu. Aldy adalah pria sukses berusia 25 tahun, sementara Rudy baru berumur 18 tahun dan baru lulus dari SMA. Mereka tampak serasi seperti kakak adik. Rudy bertemu Aldy melalui temannya, Alex. Saat menunggu di Mc. Donald, Rudy merasa waktu berjalan sangat lama.

Pantai Cinta Terlarang
langit biru berhiaskan awan yang bagaikan gumpalan melayang. Bayangan wajah laki-laki yang pernah di hatinya silih berganti membayangi. David, Ical, Anang, Irfan, Anang, Ical, David. Tak terasa air matanya meleleh membasahi pipinya. Bibirnya yang merah sensual tak henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri. "Kenapa aku harus terlahir seperti ini? " Sebuah pertanyaan retoris yang selalu disebutnya pada saat dia membutuhkan belaian hangat dari seorang laki-laki. Entah mengapa ia sampai lupa akan ajaran agamanya. Yang ada di benaknya hanya laki-laki dan laki-laki. Dia terus berburu dan berburu, tetapi hanya kenyataan pahitlah yang selalu ditemui. Tanpa rasa bosan dia terus berburu seorang laki-laki yang dapat melepaskan hasaratnya yang terpendam sejak dia berusia 17 tahun. Usia dimana dia pertama kali mengenal hubungan seks dengan sesama kaum Adam. Dibiarkannya angin menerpa tubuhnya yang berbalut t-shirt ketat, sehingga tampak ukiran otot ditubuhnya. Badannya padat berisi dan dadanya bidang. Sesosok tubuh yang pasrah itu adalah aku. Samar-samar kulihat sesosok tubuh sedang berjalan ke arahku, ketika kupalingkan mukaku. Aku lalu bangun dan membetulkan pantatku yang padat dan mengambil sikap duduk yang menantang. Mataku tajam menatap ke arah orang itu, sedangkan hatiku melonjak kegirangan. Aku berharap impianku akan segera menjadi kenyataan manis. Semakin mendekat kulihat tatapan orang itu begitu tajam ke

Pertemuan Kembali
Agung menghela nafas panjang dan selalu teringat wajah Andi, yang dikenalnya lima bulan lalu. Andi adalah pria tampan berotot, dengan anting dan tato, yang membuat Agung rindu akan pelukannya yang hangat. Di bar, banyak wanita memperhatikan Agung, yang tampak keren dengan pakaian ketatnya. Agung duduk di sudut dan memesan minuman keras. Tiba-tiba, Andi muncul di depannya, membuat Agung terkejut. Andi meminta untuk menemaninya, dan Agung tersenyum, menerima tawaran itu. Andi memesan minuman ringan dan menawarkan pada Agung, tetapi Agung menolak dengan sopan.

Kuperkosa Pak Har
Namaku Andre, berumur 18 tahun, dan masih kelas 3 SMA. Aku tinggal di kawasan perumahan mewah di Bekasi Timur dan berasal dari keluarga berkecukupan. Aku menyukai pria berumur karena aku yakin mereka lebih berpengalaman. Di kampung "X," aku setiap 3 hari kursus bahasa Inggris dan melihat banyak bapak-bapak latihan bulu tangkis di klub "Bina Sehat Badminton Club. " Mereka sering latihan sampai malam dan ada satu bapak yang menarik perhatianku saat dia berjalan menuju mobilnya dengan handuk melingkar di leher.

Kenikmatan Pertamaku
Aku sedih karena orangtuaku pindah ke Padang dan aku harus ikut. Namun, setelah tamat sekolah, aku mendaftar kuliah di Padang. Hari-hariku terasa hambar. Setelah kuliah dimulai, aku mulai mengenal internet dan membuka situs-situs nakal, terutama situs gay. Setahun berlalu, aku sering menghabiskan waktu di situs gay. Suatu saat di warnet, aku melihat pria tampan dengan pakaian ketat yang membuatku terpesona dan jantungku berdebar saat melihatnya.

Bosku dan Seniorku 03
Aku sudah di pinggir jalan, dan Pak Baskoro, bosku, sudah lama menunggu. Aku pindah ke mobil Pak Baskoro setelah turun dari mobil Pak Hans. Pukul 10. 00 WIB, tetapi pekerjaanku belum selesai. Teleponku berbunyi, ternyata suara Pak Baskoro memanggilku. Aku panik karena pekerjaan belum rampung. Aku mengetuk pintu ruang kerjanya dan meminta maaf karena laporan belum selesai. Pak Baskoro tertawa dan bilang tidak apa-apa, dia tidak jadi bertanding karena sakit pinggang. Dia lalu meminta bantuanku untuk mengurut pinggangnya.

Bosku dan Seniorku 02
Aku mendengar suara air dari kamar mandi dan menyadari bahwa Pak Hans lupa menutup pintunya. Aku mengagumi tubuh Pak Hans yang basah dan gagah. Dia memiliki fisik yang ideal, berbeda dengan diriku. Pak Hans bertanya apakah aku ingin mandi, tetapi aku menolak karena merasa malas. Dia menjelaskan bahwa airnya hangat, yang membuatku merasa tertinggal. Pak Hans terus menggodaku tentang rasa maluku dan akhirnya membuatku tidak bisa menolak ajakannya untuk mandi bersamanya.

Bosku dan Seniorku 01
Mengapa tiba-tiba jantungku terasa berdesir ketika melihat celana dalam Pak Hans yang mengecap di balik celana olahraganya. Setelah senam pagi di kantorku usai, kami langsung memasuki ruang kerja masing-masing. Saya bekerja dengan Pak Hans, orang yang selalu memberi tumpangan aku. Kadang kami bermain game di komputer dan menonton VCD porno di ruang kerja. Sehabis senam, aku merasakan malas untuk bekerja dan memutar lagu-lagu MP3 di komputerku. "Lagi malas, Dik Bram. . ? " tanya Pak Hans. "Iya, nich Pak. . ! " jawabku.

Asmara Jenius
Pukul tujuh malam, hujan rintik-rintik membasahi desa Ubud. Wayan, pemuda 17 tahun, berjalan di jalan basah. Ia seorang siswa SMA kelas tiga di Denpasar dengan badan atletis dan wajah tampan, tetapi tidak memperhatikan gadis-gadis yang mengaguminya. Ia menunggu taksi yang akhirnya berhenti di sampingnya. Setelah masuk, Wayan melihat wajah sopir yang juga tampan. Sopir bertanya tujuan, dan Wayan menjawab ingin ke jalan Terompong. Sopir memperhatikan Wayan dan bertanya apakah Wayan gay, lalu memperkenalkan dirinya sebagai Gede.