Kategori: Pemerkosaan
Nikmatnya Diperkosa
Untuk mempersingkat waktu, saya akan langsung menceritakan cerita baru. Ini hanya sebuah cerita fiktif dan bukan cerita nyata. Namaku Winie, umurku 35 tahun dengan dua anak yang sudah beranjak dewasa. Aku menikah pada usia 19 tahun dan anakku yang tertua berumur 15 tahun, sedangkan yang bungsu berumur 13 tahun. Mereka bersekolah di luar negeri. Di rumah, hanya ada aku, suami, dan dua pembantu. Suamiku seorang usahawan yang jarang di rumah. Setelah anakku pergi, hari-hariku terasa sepi dan membosankan.
Wawancara Tragis
Dalam cerita ini, Ariana disuruh pulang oleh teman-temannya dengan mata tertutup. Mereka dibawa ke hutan oleh Weweko yang ingin menangkapnya sebagai sandera. Setibanya di tenda, Weweko membuka penutup mata Ariana dan memberitahunya bahwa ia akan ditawan. Ariana merasa terjebak dan bertanya tentang teman-temannya. Weweko menyuruhnya untuk diam dan mengungkapkan keinginannya untuk menjadikannya istri. Ariana merasa ngeri dan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya di hutan tersebut.
Pemuas Nafsu Atasanku
Usia saya saat menceritakan pengalaman ini adalah 24 tahun. Saya merupakan lulusan terbaik dari sebuah universitas swasta di kota J, dengan jurusan hukum. Sekarang, saya bekerja di PT. "X" sebagai kepala Personalia dan HRD. Perusahaan ini mayoritas wanita, dan pemiliknya wanita keturunan Jepang. Meskipun saya punya posisi penting, ada momen yang mengejutkan. Pada 26 Agustus 2000, saat saya minta bawahan untuk mentransfer gaji karyawan, saya menemukan bahwa nama saya tidak ada dalam daftar. Bawahan saya memberi tahu bahwa gaji saya ditahan oleh atasanku, Ibu Valerie.
Pesta untuk Rita
Cerita ini adalah fantasi yang menggambarkan sosok utama bernama Rita. Dia adalah wanita karir berusia 31 tahun, tinggi 160 cm, dan berat 45 kg. Rita memiliki kulit sawo matang dan bentuk tubuh yang menarik perhatian. Suatu malam, Rita pulang terlambat dan menunggu bis sendirian di halte. Tanpa disadarinya, sebuah mobil van mengintainya. Van itu berhenti dan Rita diseret masuk, di mana ia dipaksa untuk menuruti enam pria yang sudah menunggu di dalam van.
Para Pemerkosa yang Brutal 03
Sambungan dari bagian 02 Setelah 30 menit, John muncul dengan bertelanjang bulat, sambil mengangkat ciciku yang memeluk leher John agar tidak jatuh ke belakang karena John hanya memegangi pantat ciciku dengan kuat, posisi yang sama ini juga dilakukan John saat memperkosa ciciku dua minggu lalu, tampak kemaluan John masih menyodok-nyodok dengan brutal liang kemaluan ciciku sambil berjalan, menyebabkan tubuh ciciku terguncang dan ciciku merintih-rintih dengan suara parau. Di hadapanku dan gerombolan bajingan itu, John terus memompa ciciku, tiba-tiba tampak tubuh ciciku bergetar hebat dan tubuhnya menggelinjang, kaki ciciku terangkat dan tampak otot paha dan betisnya mengencang tegang sambil dari mulut ciciku terdengar suara, "Ohhh..." yang panjang, ciciku mengalami orgasme yang hebat di pelukan John, si John terbahak-bahak saat tubuh ciciku tampak lemas setelah orgasme, John
Para Pemerkosa yang Brutal 02
Sambungan dari bagian 01 Akhirnya aku dibiarkan jatuh ke lantai setelah disodomi dua pemuda, lalu mereka kembali beramai-ramai memompa ciciku, total pria yang memperkosa ciciku itu paling sedikit ada 15 orang. Aku terkapar tak berdaya di lantai menahan rasa sakit pada anusku, sambil melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana ciciku diperkosa habis-habisan. Kini ciciku diletakkan di atas lantai beralas tikar, pemuda yang sedang menggilir ciciku melebarkan kaki ciciku sehingga membentuk seperti kaki kodok, dengan posisi itu ia menghujamkan batang kemaluannya yang panjang dan besar keluar masuk dengan cepat dan keras ke dalam liang kemaluan ciciku. Sementara salah satu pria memaksa ciciku mengulum batang kemaluannya, sehingga mulut ciciku yang mungil penuh dengan batang kemaluan besar itu, kemudian pemuda yang memperkosa ciciku berganti posisi, ia menduduki tubuh
Para Pemerkosa yang Brutal 01
Kemudian aku sadar tanganku terikat ke atas pada papan dengan tali tambang yang kuat, dan aku tergantung cukup tinggi. Kakiku juga terikat dan tidak mencapai lantai, dan aku terkejut dalam keadaan telanjang bulat. Aku mendengar erangan wanita yang terdengar familiar. Saat melihat lebih jelas, aku melihat seorang gadis berkulit putih di tengah ruangan, nyaris telanjang, hanya mengenakan BH. Tangan gadis itu terikat di belakang punggung, dan seorang pemuda bugil memeluk paha gadis itu sambil bergerak. Suara rintihan gadis itu sangat mirip ciciku.
Pengalamanku di Kota Bogor
Kejadian ini terjadi sekitar sebulan yang lalu. Saya berumur 23 tahun baru lulus dari salah satu universitas ternama di Jakarta. Saya menginap di rumah om saya di Bogor yang telah menikah dan memiliki dua anak lelaki. Pada suatu malam, saya mendengar pertengkaran antara om dan tante saya. Penyakit om saya kambuh lagi, yaitu sering pergi ke diskotik, yang membuat tante saya sangat sakit hati. Saat itu, saya, om Pram, dan tante Sis berada di rumah. Suara gelas pecah menghantam pintu, dan om saya marah serta pergi entah ke mana.
Ine, Pembantu Kecilku
Namaku Andi, seorang mahasiswa di Bandung berumur 20 tahun. Aku mengenal seks sejak SMP, saat menemukan video dewasa di rumah teman. Aku penasaran dan menonton film itu di kamar temanku. Dalam film itu, aku belajar tentang hubungan intim dan terkejut dengan isi film yang tidak biasa. Aku juga ingin membagikan pengalaman pertamaku saat SMA dengan pembantu baru di rumah yang masih berumur sekitar 12 tahun, yang membuatku tertarik padanya.
Bandot Tengik 02
Sambungan dari bagian 01 Aku masih berdiri mematung di belakang pintu, sementara Pakde Mardi alias "Bandot" Tengik" itu mulai melepaskan pakaiannya satu demi satu. Kini dia sudah telanjang bulat di depanku. Dengan sudut mataku, kuamati sekujur tubuhnya. Perawakan agak pendek, dengan kepala sedikit botak dan rambut keriting tebal, mengingatkan wajah Pak Hikam, Menteri Ristek (maaf ini hanya sekedar perbandingan fisik saja, tanpa maksud apa-apa), namun dengan kesan wajah yang lebih tua. Umur "Bandot" Tengik" ini kutaksir sudah lebih dari 53 tahun. Dadanya ditutupi rambut lebat, mulai bawah leher, dada terus sampai di atas pangkal kemaluannya. Konon kata orang, digumuli dengan orang dengan rambut di tubuh begini akan memberi rasa geli bercampur nikmat. Namun karena yang ada di hadapanku ini adalah seorang pemerkosa, aku merasa akan
Bandot Tengik 01
Krisis moneter telah menghancurkan ekonomi negara, dan yang paling terdampak adalah rakyat kecil, termasuk keluargaku. Suamiku dulunya bekerja sebagai pengawas bangunan, tetapi setelah krisis, ekonomi kami runtuh karena kontraktor terjebak utang dan bank juga ambruk. Kami terpaksa pulang ke desa, anak-anak berhenti sekolah, dan suami bekerja sebagai tukang batu. Ketika Pak Sumardi menawarkan pekerjaan TKW, suamiku setuju meski aku berat meninggalkan mereka. Begitu sulitnya mencari kerja dengan latar belakang pendidikan yang minim.
Nasib Ai Ling yang Seksi
Di lehernya yang jenjang, aku mengancam, "Heh! Lu jangan macem-macem ya kalo masih pengin hidup! Sekarang kita masuk mobil, lu yang mengemudi dan ingat, pisau ini siap ngeluarin usus lu! " Ai Ling meratap minta ampun. Rencana berjalan baik, satpam tidak curiga saat kami lewat. Sepanjang jalan, Ai Ling mohon belas kasihan dan berjanji memberi duit, perhiasan, dan handphone. Kami sampai di rumahnya yang besar, ia tinggal sendirian. Aku membawanya ke dalam kamar karaoke, mengunci pintu, dan mencabut kabel telepon. Wajahnya pucat membayangkan apa yang akan terjadi.