Kategori: Massal

Terlanjur Basah Ya Sudah 01
Namaku Jaka, umur 25 di tahun 2001. Setelah lulus dari PT di Yogyakarta, aku melanjutkan hidup di kota ini dan diterima di sebuah LSM sebagai magang. Aku pernah membantu proyek LSM lain saat kuliah. Dunia yang aku geluti jauh dari hal-hal berhubungan dengan seks, hanya sebatas bacaan. Setelah mengenal dunia cyber dan situs 17tahun.com, aku mulai memahami lebih banyak. Kisah ini dimulai setelah aku pulang dari luar kota melakukan survey untuk proyek, saat jam menunjukkan pukul 10. 00 malam. Setelah turun dari bus di pertigaan Janti dan melepas lelah di warung, aku berniat. . .

Sebuah Persahabatan
Sejak aku pertama kali berhubungan seksual dengan Oom Pram, bapak kostku, aku tidak yakin apakah selaput daraku sobek atau tidak, karena aku tidak merasakan sakit atau mengeluarkan darah. Sejak itu, seks menjadi kebutuhan biologisku. Aku tidak bisa memenuhi kebutuhan ini dengan pacarku yang sangat alim. Aku semakin terikat dengan Oom Pram, yang berumur 46 tahun. Kami selalu berhubungan saat istrinya bekerja dan teman kostku kuliah. Sudah enam bulan berlalu tanpa yang tahu, hanya pembantu rumah tangga yang mungkin mencurigai. Oom Pram memperlakukanku wajar di depan rekan-rekanku. Aku hampir selalu memuaskan hasratku jika rumah kosong dan aku menyimpan kondom di lemariku dengan aman. Nani adalah teman karibku yang tinggal sekamar.

Nikmatnya Dikerjain
Entah namanya kelainan atau bukan, aku sangat suka ketika dikerjain cewek. Teman-teman boleh kasih komentar tentang ceritaku ini. Cerita bermula saat aku membuntuti mobil berisi dua cewek cantik dari gedung perkantoran. Mereka tahu dan mengajak kejar-kejaran hingga aku mengikuti mereka ke sebuah rumah mewah. Kedua cewek itu yaitu Vana yang lucu dan Meiko yang sensual. Meiko kemudian meminta aku untuk membuka pakaian. Dia menyuruhku untuk berdiri dan melepas semua pakaian.

Sensation of My Campus 05
Sambungan dari bagian 04 Kuraih tubuh Irene dalam gendonganku, kusandarkan dia di white board. Tangan Irene memeluk leherku sambil aktif mengulum mulut dan lidahku di dalam. Setelah kusingkapkan semua kaos ketat biru lepas dari tubuhnya, sambil menyangga pantat Irene dengan tangan kiriku mulai kuurut pelan bentuk 'cute' penisku. Kuselipkan di antara pangkal paha Irene, setelah tepat, mulai kudorong pelan masuk ke dalam vaginanya yang tidak tahu kenapa terus-terusan berdenyut-denyut gitu yah? "Honneeeyyy..! Aaahhh..!" desahnya. "Is this the real of my girl..?" batinku. Walalahh.. ternyata dia juga tidak kalah agresif dengan temannya Lisbeth. Kukulum bibir dia, kuhisap agak brutal juga sih, nah habis teriakannya juga bahaya sekali kalau tidak diredam. Dia mengerang meregang saat secara pelan meresapi proses penetrasi yang sengaja kubuat lambat. Setelah kepala 'bandot'-ku

Sensation of My Campus 04
Di dalam kelas, Irene terlihat sangat pucat. Ia berkata bahwa ia merasa capek, dan Yan menawarkan untuk menggendongnya sampai parkiran. Irene merasa malu, tetapi Yan tidak peduli jika semua orang tahu mereka saling suka. Mereka memutuskan untuk pergi ke HIMAPALA agar Irene bisa istirahat. Saat Yan menggendongnya, mereka berciuman mesra. Tiba-tiba, pintu kelas terbuka dan mereka kaget saat melihat Lisbeeth masuk dan bertanya apa yang mereka lakukan.

Sensation of My Campus 03
Sambungan dari bagian 02 "Iyaaannn..! Ouuggfffhh..! Irene dapet Yan.. Irene dapeeettt... Hgggffhh..!" Tidak tahu kenapa, aku sangat bernafsu ingin merasakan lendir kewanitaan Irene. "Hmm sedap juga.." kuhisap vaginanya. Irene hanya merintih manja sambil meliukkan tubuhnya. Aku tidak dapat berpikir, cepat sekali cewek ini jadi basah seperti ini. Irene malah makin merapatkan kepalaku ke arah vagina basahnya yang lagi berdenyut dan berkontraksi hebat sekali. Sambil terus memberikan kecupan demi kecupan, hisapan demi hisapan yang lembut, aku tidak mau moment yang dia dapat hilang cepat begitu saja. Bibir kemaluannya kujilat, kujulurkan lidah dan menusuk ke dalam lubangnya, mengusap habis labia minoranya. Mulutku basah oleh lendir kenikmatan dari dalam liang kewanitaannya. Aku berhenti, dan dengan kain roknya, kuusap mulutku yang basah karena cairan kewanitaannya (hihi... rasain kamu biar

Sensation of My Campus 02
Pelekatan tangan kiriku menarik tubuhnya lebih dekat, sementara dia sedikit menjauh saat rok hitamnya bersentuhan dengan yang tertidur. Aku mendorongnya hingga bersentuhan dengan dinding toilet. Irene mengeluarkan desahan saat tanganku menyentuh dadanya. Ia terkejut ketika tangannya menyentuh celanaku. Dia menyuruhku untuk bertanggung jawab atas kejadian itu sambil membuka zipper celanaku, kemudian melorot ke bawah. Irene menganggap situasinya lucu dan mengaitkannya dengan karakter superhero.

Sensation of My Campus 01
Ini ceritaku tahun 1999, tapi aku lupa bulan dan tanggalnya. Panggil saja aku Iyan, waktu itu umurku 19 tahun, tinggi 179 cm, berat 68 kg, dan aku Sunda-Jepang. Aku anak band di kota 'S'. Terima kasih untuk yang sudah kirim email tentang ceritaku yang pertama, aku akan mencoba membalas. Nama dan tempat akan pakai inisial untuk menjaga privasi. Suatu hari, aku bertemu cewek cantik di kampusku dan meminta maaf setelah menabraknya. Kami ngobrol dan aku ingin mengajaknya ke kantin.

Hanya Karena Mirip
Pertama-tama, saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya adalah Adam S dan saya berumur 20 tahun. Saya baru saja menyelesaikan kuliah di Sydney, Australia. Setelah pulang, saya mengalami peristiwa yang tidak akan pernah saya lupakan. Teman-teman saya bilang saya mirip dengan Chow Yun Fat, walaupun saya tidak tahu siapa dia. Saya lebih suka film barat dan Indonesia. Saat di Bogor, saya merasa asing karena lama di Australia. Esok harinya, saya merasa sangat bosan dan pergi ke Jakarta sendirian, dan akhirnya sampai di Taman Anggrek Mall.

Aku, Anggie, Sonya dan Adiknya
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas banyaknya e-mail yang masuk. Saya pernah bercerita tentang pengalaman saya dengan Anggie di 17Tahun.com, dan banyak e-mail yang mengalir, termasuk yang menanyakan identitas saya. Untuk menjaga kerahasiaan, saya tidak membalas beberapa e-mail yang saya tahu dikirim oleh teman-teman lama. Sekarang, saya akan menceritakan pengalaman terbaru. Suatu hari saat libur kuliah, saya bertemu dengan Sonya di Pondok Indah Mall, seorang cewek terkenal di SMA saya, dan saya hanya berpura-pura lupa saat kami berpapasan.

Hadiah Bagi Pahlawan 02
"Sin, biarin Cici istirahat di ranjang dulu ya, kita mainnya di tempat lain dulu, oke. . " "Ya terserah kamu deh, asal jangan di luar kamar, kan malu," katanya sambil memencet hidungku. "Ya, iyalah masa di luar sih, dasar cewek sableng," kataku sambil membantunya berdiri. Kami berdiri berhadapan saling peluk tanpa mengenakan selembar benangpun. Kutatap wajah dan matanya dalam-dalam, semakin dilihat semakin cantik. Kurapatkan dia ke tembok, kukecup keningnya merambat ke telinganya, dan bertanya, "Sin, kamu pernah melakukan ini pada siapa saja? " "Baru loe, Andry, dan bekas pacar gua di SMA. Loe sendiri gimana Le, gua ini cewek keberapa yang luperlakukan begini? " Aku terdiam sejenak lalu kujawab, "Selain Vivi dan Ci Diana mungkin kamu yang ketiga dan terakhir bagiku. " "Kenapa loe bilang aku yang terakhir Le? " "Ya, karena aku sudah berdosa pada Vivi, aku tidak mau menambahnya lagi. " "Hihihi, ternyata masih ada juga pria lugu seperti kamu Le. " Dia berkata di dekat telingaku, "Jadi loe belum bisa membedakan antara seks dan cinta," lalu mengulum telingaku dan kubalas dengan meraba punggung mulus dan pantatnya. Kami saling raba bagian-bagian sensitif selama beberapa saat.

Hadiah Bagi Pahlawan 01
mau main sama kita nggak! temannya yang berambut cepak berkata. Aku menepis tangan si cepak yang ingin mengelus pipi Diana yang ketakutan. Aku memberi tahu mereka untuk tidak menggangu temanku. Si gondrong yang tidak terima mengeluarkan pisau lipat dan menyerangku, namun aku menghindar dan menggunakan jurus aikido untuk melawannya. Aku meminta Diana dan Sinta cepat masuk ke mobil dan pergi, tetapi mereka malah menunggu. Pertarungan terjadi, aku terluka tetapi berhasil merebut dan mematahkan pisau mereka.