Kategori: Konvensional

Pertama Bersama Wulan 01 - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Pertama Bersama Wulan 01

👀 6 ⭐ 0.0

"Eh iya, lupa ngenalin nama sendiri, nama saya Rahmat Budiansyah, panggil aja Ans. " "Nama saya Wulan Ratnasari. III sos. . . Kamu dari SMP mana Ans. . ? " "Dari SMP (edited) Mbak. . " "Eh. . , sama dong, tapi gue kok nggak pernah ngeliat elu yach. . ? " "Wahhh, nggak tau deh. . , abis SMP (edited) kan gede. . Mbak. . " Kemudian kami terlibat obrolan ringan, dan ternyata dia orangnya asik sekali. Tetapi karena bel istirahat habis telah berbunyi, aku mohon diri. "Udah gitu aja yah Mbak, makasih skali lagi. . " kataku sekaligus pamit. "Ehh, ntar dulu, masa udah saya tolongin, gitu aja seeh. . ? " "Maksud Mbak. . ? " "Yah. . , beliin coklat kek. . ! " "Loh, tadi katanya nggak perlu terima kasih. . " "Hemmm. . , kalo coklat sih perlu. . ! " katanya sambil senyum manis. Sialan, dongkol aku dalam hati, "Iyah deh Mbak, mo nya apaan. . ? " "Toblerone aja kali yah. . ? " "Gile lu, baru nolong gitu aja minta coklat mahal. . ! " "Yah udah, kalo ada apa-apa nggak gue tolongin lagi. . ! ""Uh. . kalo gini bisa-bisa dia malah mengusahakan aku biar dimarahin senior lain nih. . ! "Yah, iya deh. . , mo kapan coklatnya. . ? " "Besok yah. . ? " "Iya deh. . ! " Sambil kembali ke kelas, aku menggerutu sendirian, kirain baik ternyata kadal juga. Wulan kelas III sosial, anaknya manis, tinggi 170 cm (masih setelingaku), kulitnya putih bersih.

Sari, Rekan Kerjaku - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Sari, Rekan Kerjaku

👀 8 ⭐ 0.0

Namaku Dody (samaran), umur 25 tahun, bekerja di perusahaan swasta di Bandung. Di kantor pemasarannya, hanya ada sedikit karyawan, termasuk aku yang menjadi asisten manager dan tangan kanan manager. Ada 10 orang di kantor, namun hanya empat orang yang sering hadir. Pekerjaanku tidak terlalu sibuk, sehingga aku memanfaatkan waktu luang untuk membaca cerita XXX dan mengunjungi situs-situs XXX. Meskipun terlihat alim, aku memiliki dorongan seksual yang kuat yang kuperoleh dengan melakukan onani, baik di rumah maupun di kantor.

Gairah Pertamaku 03 - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Gairah Pertamaku 03

👀 5 ⭐ 0.0

ini kurasakan di umurku yang ke 20 tahun. "Oouuufff. . , gimana sayaaangg. . , heeehh. . ? Enaakhh. . ? Aahhh. . ssttt. . aduuhhh. . gilaa. . ! Punya kamu. . , uufff. . adduhh. . , benar kan dugaan Mbak tadi. . ? Oouugghh. . gila. . ! Punya kamu gede banget. . tau nggak sih. . ? Aassshhtt. . . Menuh-menuhin bungkusnya, Edaann. . ! Uufff. . adduuhh. . " rintihan Widya bersahutan dengan desahan nikmatku. "Yahh. . , ya Mbakkk. . ! Pantesan ya Mbak. . , oouusshh. . . pantesan kk. . kata orang making love itu. . , aduuhh. . sshh. . nikmat sekali. . ! " Perlahan Widya mulai menggerakkan pinggulnya naik turun, sedangkan aku hanya bisa menggigit bibirku merasakan desiran nikmat yang baru kali ini kurasakan. Desiran nikmat itu bertambah seiring dengan semakin cepatnya gerakan naik turun pinggul Widya di pusat selangkanganku. Apalagi begitu gerakan pinggul Widya bukan hanya naik turun, tetapi disertai dengan berputar-putar yang membuat batang rudalku seperti dipelintir. Seluruh sekujur tubuhku bergetar, perasaanku terbang melayang menjemput nikmat yang teramat sangat. Sementara kedua tangannya meremas-remas kedua payudaranya sendiri, seolah ingin menambah rangsangan untuk dirinya sendiri. Sekitar 5 menit kemudian, gerakan Widya seperti orang kesurupan. Dia mendesis panjang, matanya terbalik, "Praammm. . , uugghhh. . esshhttt. . . akhh. . akkuu. . hampir. . , yaahh. . yaaahhh. . . yaaahhh. . . Gilaa. . ! Enak bangett. . ! Oouuufff. . " Dan rintihan itu tiba-tiba terhenti, tubuh Widya mengejang, sesaat kemudian Widya menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku, memeluk leherku kencang dan mulutnya melumat bibirku dengan buas. Akusendiri terkejut, entah

Gairah Pertamaku 02 - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Gairah Pertamaku 02

👀 7 ⭐ 0.0

pemandangan dahsyat yang baru kali ini kunikmati dalam hidupku. "Aduuhh. . ! " aku menjerit kecil kaget ketika tangan Widya mencubit pipiku. "Iiihh. . , kamu ngeliatin apa sih Pram. . ? " Widya bertanya pura-pura tidak tahu. Wajahku terasa panas menahan malu. "Cuma mau dilihatin aja ya. . ? " kembali Widya membuatku sedikit kikuk. "Eehh. . ohh. . nggak, habis punya kamu bagus sih. . ! " aku menjawab sekenanya, karena tidak tahu apa yang harus kukatakan. "Ah masa sih. . ? " sahutnya, lalu seperti memancing gairah kelakianku, jari telunjuk di tangan Widya mengusap-usap bagian klitorisnya sendiri, dipelintir sedemikian rupa hingga sepertinya benda kecil di kemaluan Widya itu tambah mencuat keluar. "Masa sih memekku bagus heh. . ? Bagus apanya. . ? Kalau bagus kok cuma diliatin aja. . ? Heh. . ? " Widya menyambung perkataannya yang terdengar suaranya sangat seksi. Selesai berbicara, perlahan Widya menggerakkan pantatnya beringsut ke depan, menyodorkan kemaluannya seperti dipersembahkan kepada mulut dan bibirku. Sekarang jarak liang vagina Widya dengan wajahku hanya tinggal sekitar 5 cm. Dan kontan merebak aroma khas kemaluan seorang wanita menusuk hidungku. Sebuah aroma dan bau yang juga baru kali ini aku merasakannya. Begitu harum dan lembut seperti bau daun pandan. Sesaat aku memejamkan mata menikmati aroma yang tercium lembut, gurih menembus hidungku. "Iiihhh. . , nih anak. . ! Ngapain sih. . ? Kayaknya kok dari tadi cuma ngeliatin aja, sekarang

Gairah Pertamaku 01 - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Gairah Pertamaku 01

👀 6 ⭐ 0.0

Kesan pertama melakukan sesuatu sangat mengasyikkan, termasuk pengalaman pertamaku merasakan hangatnya tubuh wanita saat kuliah di Yogyakarta. Kini, aku bekerja di bidang traveling di Jakarta, tetapi pengalaman pertamaku jatuh cinta sulit dilupakan. Setelah ujian semester, aku bermain bilyard di diskotik Crazy Horse bersama dua teman. Setelah bermain hingga larut malam, saat hendak bayar, aku melihat seorang wanita muda masuk ke dalam. Namun, aku mengabaikannya dan keluar bersama teman-temanku. Tiba-tiba terdengar kegaduhan.

Pelayanan Pengganti yang Memuaskan - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Pelayanan Pengganti yang Memuaskan

👀 8 ⭐ 0.0

Aku adalah seorang kepala keluarga yang bahagia dengan seorang anak lucu dan isteri setia serta cantik. Hidupku lengkap berkat pekerjaan yang stabil. Anakku berusia 3 tahun, dan isteriku adalah pekerja ulet yang tetap menjalankan tugasnya sebagai isteri, termasuk mengasuh anak dan memasak. Isteriku dibantu oleh seorang baby sitter bernama Nani yang berusia 24 tahun, dan seorang pembantu wanita bernama Srimiatun (Sri) yang berusia 20 tahun. Cerita ini dimulai ketika isteriku ditugaskan ke Belanda untuk pendidikan manajemen selama 2 pekan. Awalnya, dia ragu meninggalkan anak, tetapi setelah dukungan, dia setuju.

Gairah Istri Simpanan - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Gairah Istri Simpanan

👀 7 ⭐ 0.0

Nama saya Ogi, berumur 30 tahun, dan ingin berbagi kenangan indah seks saya. Ketika itu saya bekerja di salah satu KAP terkenal di kota J dan melakukan audit pada perusahaan pengeboran minyak di pulau K. Saat akhir pekan, saya ikut karyawan yang off ke kota B di pulau K. Dalam perjalanan dengan heli perusahaan, saya berkenalan dengan seorang Expatriate yang menawarkan paviliun untuk saya tempati. Setibanya di rumah, ia memperkenalkan istrinya, Teh Ana, dan setelah berendam di kamar mandi, saya terkejut melihat Teh Ana mengetuk pintu.

Terima Kasih, Jeannie - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Terima Kasih, Jeannie

👀 6 ⭐ 0.0

Cerita ini adalah pengalaman pribadiku yang terjadi kurang lebih dua setengah bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 2 April 2001. Nama-nama dalam kisah nyataku ini tidak kusamarkan, hanya lokasi yang kusembunyikan. Namaku ND, aku adalah WNI keturunan Cina-Jawa-Belanda, tinggi 175 cm dan berat 80 kg. Wajahku oval agak bulat, kulit putih, rambut belah tengah, dengan mata coklat tua dan hidung mancung. Sekarang aku kuliah di sebuah universitas di Malaysia, jurusan D3 marketing manajemen, dan masih tinggal di sini selama 2 semester lagi.

Oopps.. I Did It Again (With Sinta) - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Oopps.. I Did It Again (With Sinta)

👀 6 ⭐ 0.0

Hi, rekan-rekan pembaca, kali ini aku akan menceritakan pengalamanku yang lain yang tidak kalah menariknya dari kisah-kisahku sebelumnya seperti, "Hadiah Bagi Pahlawan" dan "Farewell to Diana". Kembali kuperkenalkan dulu diriku, namaku Leo, sekarang kuliah semester 7 di sebuah universitas swasta di Jakarta, umur 22 tahun dan tinggi badan 178 cm. Kejadiannya masih dengan orang yang sama dengan kisahku yang sebelumnya, yaitu Sinta. Dia adalah teman sekampusku yang berbeda fakultas, selain itu dia juga teman kostku. Tingginya kira-kira 160 cm, umur 21 tahun, keturunan Chinese sepertiku, rambutnya kini sudah panjang sebahu lebih di-highlight kemerahan. Sifatnya yang periang dan lucu membuatnya mudah dekat dengan orang lain. Namun Sinta ini agak nakal, sehingga tidak heran ketika umur 16 tahun sudah kehilangan keperawanannya, dan sampai sekarang sudah 3 kali pacaran. Dua kali pacaran di SMA yang berumur pendek, dan yang sekarang yang ketiga dengan temanku yang sedang belajar di luar negri. Saat itu Sinta baru pulang dari rumah sakit setelah beberapa hari lamanya menginap di sana akibat jatuh dari tangga kampus. Walaupun sudah keluar rumah sakit, tapi kaki kirinya masih diberi obat dan belum dapat berjalan dengan benar, sehingga harus dibantu dengan tongkat. Ya, selama masa-masa itulah dia menjadi 'ratu' di kost kami, beberapa

Bekas Ayam Kampus - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Bekas Ayam Kampus

👀 7 ⭐ 0.0

Seorang temanku, Rudy Manoppo, menghubungiku dan berada di hotel Menteng dengan dua cewek, termasuk pacarnya, Judith. Rudy mengajakku untuk bertemu malam ini. Aku teringat dengan seorang cewek bernama Judith Monica yang sudah setahun tidak kutemui, tetapi masih sering berkomunikasi. Dia pernah sangat kusayangi, dan aku berharap dia menjadi isteriku. Judith memiliki wajah mirip artis, tinggi 170 cm, dengan kulit sawo matang. Kami pernah bekerja di perusahaan yang sama, tetapi masalah agama menghambat hubungan kami. Dia pernah batal menikah dengan cowok bernama Adhi.

Tante Linda Mengandung Anakku - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Tante Linda Mengandung Anakku

👀 8 ⭐ 0.0

kenapa saya jadi keturunan indo. Okey sorry terlalu panjang pendahuluannya, kita langsung saja ke ceritanya. Kejadian ini bermula dimana saya memiliki pacar yang sangat cemburu dan sayang sama saya, maka saya dianjurkan mengontrak rumah di rumah tantenya yang tentunya berdekatan dengan rumahnya. Saya bekerja di salah satu perusahaan Asing yang berkecimpung di Akuntan Public yang terkenal dan ternama, maka saya mendapatkan uang yang secukupnya untuk membiayai adik saya 5 orang yang sedang kuliah di Jakarta. Dan untung saja 3 orang masuk UI dan 2 orang masuk IPB, maka dengan mudah saya bayar uang semesterannya. Sedangkan saya sendiri hanya membutuhkan uang makan dan ongkos, dimana saya tinggal di kawasan Bogor yang terkenal dengan hujannya. Setelah dua tahun saya mengontrak di rumah yang sampai sekarang juga masih saya tempati, terjadilah kejadian ini. Dimana waktu itu kelima adik saya pulang kampung karena liburan panjang ke Kalimantan, sedangkan saya yang kerja tidak dapat pulang kampung dengan mereka, maka tinggallah saya seorang diri di Jakarta. Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Om Boyke atau suami Tante Linda ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swasta dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om

Saya dan Tetangga Saya Mirna - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Saya dan Tetangga Saya Mirna

👀 6 ⭐ 0.0

Kejadian ini terjadi sekitar satu bulan yang lalu saat saya dan dua teman kantor makan siang di restoran di Kemang. Saat membayar, saya antri di belakang seorang wanita cantik yang ternyata adalah Mirna, istri tetangga saya. Dia sedang membeli makanan karena suaminya, Andre, sedang tugas di luar kota. Mirna membawa anaknya, Vina. Kami sepakat pulang bersama menggunakan mobil saya. Sesampainya di rumah Mirna, dia mengajak mampir, tetapi saya ingin pulang dulu untuk ganti baju dan menaruh mobil.