Kategori: Konvensional

Nafsu yang Tak Tertahankan Lagi
Saya adalah wanita muda berumur 20-an yang bekerja di perusahaan swasta ternama di Jakarta Barat. Rambutku hitam sebahu dan banyak yang bilang aku cantik. Saya senang masturbasi dan belum punya pacar. Sering nonton film dewasa dan membayangkan disetubuhi. Suatu hari, saya berkunjung ke rumah teman sekantor bernama Irwan yang saya sukai dan merasa horny membayangkan disetubuhi.

Hadiah Ulang Tahun
Pada suatu hari Juma't sore, saat aku pulang dari kantor, aku merasa kehilangan sesuatu. Hari ini ulang tahunku dan aku ingin weekend di Puncak dengan pacarku, Sarah, tapi dia sedang ke Singapura. Di tengah kemacetan di Blok M, mobil merah di belakangku membunyikan klakson. Perempuan pengemudi yang cantik memintaku mengikutinya setelah aku memberikan jalan.

Sekretaris Manajer
Pengalaman ini terjadi saat saya menjadi wakil manajer teknik di pabrik perakitan elektronik. Hari Sabtu adalah hari libur, tetapi beberapa karyawan datang untuk menyelesaikan pekerjaan. Pada hari itu, saya bertemu dengan Tuti, sekretaris manajer, yang sudah menjanda selama dua tahun dan memiliki satu anak. Kami berencana jalan-jalan malam itu setelah saya menjemputnya di depan pabrik.

Tetanggaku Sayang
Nama saya Ari, sekarang kuliah di salah satu PTS di kota Semarang. Hal ini terjadi ketika aku masih SMA kelas 3. Tetanggaku Adin, yang sering tidur bersama adikku, adalah seorang wanita cantik. Suatu malam, aku tidur di sebelahnya. Saat tengah malam, aku merasa dorongan untuk menjamahnya. Ia awalnya diam, tapi kemudian mengulum jariku. Aku memberanikan diri mencium pipinya dan bibirnya, dan dia membalas dengan agresif.

Cynthia... Anak Tar-Q
Namaku Cynthia, aku masih sekolah di SMA Tarakanita I Pulo Raya. Di usia 16, aku sering diperhatikan cowok karena penampilanku. Tinggiku 171 cm dan berat 52 kg. Awalnya aku risih, tetapi sekarang aku menikmati perhatian itu, terutama saat lari pagi. Aku suka berpakaian yang menunjukkan tubuhku, dan aku senang melihat reaksi cowok ketika aku duduk dengan cara tertentu.

Pengalaman Pertama di Jalan
Namaku Wenny. Saat itu aku belum pernah pacaran dan baru dekat dengan cowok di usia 25. Aku minta tolong teman cowokku, Abie, untuk menemani pergi ke Jogjakarta. Dalam perjalanan, mobilku mogok di daerah sepi. Aku tidak panik karena Abie pandai dalam hal itu, tapi mobil tetap tidak bisa jalan. Kami memutuskan bermalam di mobil. Aku merasa takut dan tanpa sadar mendekat ke Abie, yang tidak merasakan apa-apa.

Kisahku
Umurku baru 21 tahun dan aku masih kuliah. Aku ingin bercerita tentang pengalamanku dengan pacarku yang sudah sekitar 3 tahun. Kami mulai pacaran dari kelas dua SMA dan sekelas di jurusan fisika. Hubungan kami masih dalam batas normal, hanya berciuman dan tidak lebih. Aku sangat menghargainya karena dia baik dan alim.

Ita Teman Baikku
Sebenarnya aku rada risih buat menceritakan pengalamanku ini, bukan apa-apa soalnya aku bukan tergolong manusia yang jago cerita dan jago main seks. Cerita ini terjadi di hari ulang tahunku yang ke-24, Januari 2000. Aku punya teman perempuan namanya Ita, dia temanku dari semenjak kuliah. Aku suka sekali sama dia, tapi karena agama kita beda, kita berteman saja. Hari Jum'at, Ita menelponku. "Kamu dimana nih? " tanyanya. "Aku di Kupang, baru besok balik ke Jakarta," balas aku. "Jam berapa kamu besok sampai di bandara? " "Kira-kira jam 2 siang," kataku.

Michiko dan Aku
Waktu itu musim semi tahun 1992. Michiko hampir lulus SMA, sementara aku sudah tahun ketiga kuliah. Michiko mengunjungiku dan mengeluh tentang rencana orangtuanya yang menjodohkannya. Ia mengaku tidak mencintai pria tersebut. Michiko kemudian menyatakan cintanya padaku dan bersedia memberikan kegadisannya.

Bila Seorang Pria Ditolak Cinta
Miyori bukanlah gadis tercantik, tetapi dia memberi rasa percaya diri padaku sejak aku kuliah di Kobe. Miyori sudah bertunangan dengan Ito di Hiroshima, dan mereka bertemu setiap tiga bulan. Suatu saat, setelah menyelesaikan tugas lab, aku bertanya tentang perhatian Hiroshi padanya, dan Miyori tersenyum sambil mengakui hal itu.

Oh, Mitra Bisnisku 03
Ketika kami berhenti berbicara, saya mendekat dan dia juga menyesuaikan diri. Saya melepas tanganku dari tangannya dan mengelilingi pinggangnya. Dia melakukan hal yang sama, melingkarkan tangannya ke punggungku. Suasana semakin romantis dan kami semakin dekat. Saya merasakan denyut jantungnya yang cepat dan tubuh kami bersentuhan dengan intim.

Oh, Mitra Bisnisku 02
Di lobby hotel, saya bertemu tamu dan wakilnya, Pak Robert. Saya meminta maaf karena terlambat, meskipun sebenarnya tidak macet. Pak Robert terlihat muda dan tampan, serta sudah menjadi presiden perusahaan besar. Dalam perjalanan, kami berdiskusi tentang Jakarta. Pak Robert sesekali melirik dada saya yang terekspos, tetapi saya berpura-pura tidak menyadarinya. Saya kemudian bertanya tentang usia putranya.