Kategori: Konvensional

Oh, Mitra Bisnisku 01
Saya baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan melilitkan sehelai handuk. Kamar mandi berada di dalam kamar utama, jadi saya tidak terlalu khawatir tentang penampilan saya. Saya langsung menuju meja rias untuk berias karena pagi ini harus menghadiri rapat perusahaan. Suami saya tidak hadir karena masih capai setelah perjalanan dinasnya, dan kontrak akan ditandatangani oleh saya. Ternyata dia sudah bangun dan sekarang masih di tempat tidur sambil melihat berita.

Bekas Pacar
Anda mungkin sudah membaca pengalaman seks saya yang ditulis oleh suami saya. Nama saya WR dan sekarang ini saya yang bercerita. Pengalaman seks saya ini masih berkelanjutan. Dengan tidak sengaja saya bertemu dengan eks pacar waktu masih SMA. Suatu malam sepulang kita dari kerja, HS menelepon saya dan bertanya apakah saya bisa bertemu dengan dia untuk makan malam. Kita akhirnya pergi makan di sebuah restaurant di bilangan Sudirman. Setelah selesai makan, HS bertanya apa saya harus langsung pulang, saya bilang tidak! Waktu kita naik lift untuk turun, HS menekan tombol di salah satu floor dan kita keluar menuju salah satu kamar.

Cerita Rina
April, Minggu Pertama 2000. Si Mas mengajak Rina keluar kota untuk refreshing, sementara rumah dititipkan ke adiknya. Rina hamil satu bulan. Mereka pergi ke kota dekat Surabaya selama 1. 5 jam. Kamar yang dipesan penuh, membuat Mas marah. Hotel menawarkan kamar lebih besar dengan harga yang sama. Malam pertama, Mas berhasil membuat Rina sangat puas. Minggu pagi, mereka berenang setelah malam yang melelahkan.

Pengalamanku 03, Cintaku yang Kembali
Entah berapa lama kami tertidur, saat Yani terbangun, aku juga ikut bangun dan melihat jam menunjukkan pukul 12. 45. Yani mengecup keningku dan aku membalasnya. Setelah itu, Yani berusaha turun dari tubuhku, dan dia merebahkan tubuh telanjangnya di sebelahku. Aku bertanya apakah Yani menyesal karena masih perawan sebelum kejadian itu. Yani menjawab bahwa dia tidak menyesal dan menyadari keadaan kami.

Pengalamanku 02, Indahnya Pertemuan
Sambungan dari PERTEMUAN TAK TERDUGA, Yani turun di Stasiun Jatinegara, sementara aku melanjutkan perjalanan ke Stasiun Gambir. Aku terbayang akan keindahan tubuh Yani. Setibanya di Gambir, aku batal mencari penginapan dan membeli tiket kereta Pakuan bisnis ke Bekasi. Setelah tiba di Bekasi, aku mencari alamat yang diberikan dan sampai di Tambun. Yani terkejut melihatku dan bertanya, "Mas, kok nggak jadi nginap di hotel? "

Pengalamanku 01, Pertemuan Tak Terduga
Cerita ini dimulai di Kereta Api Senja Utama II menuju Yogya-Jakarta di Stasiun Purwokerto. Penulis turun sebentar untuk membeli rokok dan hampir ketinggalan kereta. Saat berjalan menuju tempat duduk, penulis melihat seorang gadis yang terasa familiar, tetapi ragu untuk menyapanya. Setelah memastikan bahwa dia adalah kekasihnya yang hilang 5 tahun lalu, penulis mencoba menyapanya dengan menyebut nama "Yan! ", tetapi gadis itu tidak mengenalinya.

Pegawai Pamanku
Pertama aku datang ke kantor pamanku, aku melihat seorang perempuan bernama Lisa. Dia pegawai baru di bidang administrasi, penampilannya biasa tapi tubuhnya menarik. Keesokan harinya, aku menelepon dan dia yang menjawab. Kita sepakat untuk bertemu. Aku menjemputnya di kostnya, dan kita nonton serta makan bersama. Lisa cukup agresif dan mesra, bahkan kami sudah berciuman di pertemuan pertama. Setelah beberapa pertemuan, aku ingin mencoba yang lain dan dia tidak menolak saat diajak check in.

Musibah yang Nikmat
Aku telah bekerja hampir 6 tahun di bagian akuntansi dan kuliah semester 4 di PTS ternama di Surabaya. Suatu Jumat pagi, aku tergesa-gesa pergi senam ke kantor dan menabrak mobil Timor di jalan Ahmad Yani, yang membuatku jatuh dan luka parah. Aku pingsan dan terbangun di rumah sakit AL. Seorang gadis cantik bernama Rifa ada di sampingku, dan kami mulai mengobrol.

Hubungan Kerja
Sudah cukup lama Ratih menunggu Tom, lebih dari setengah jam. Tom akhirnya tiba dan menemui Ratih yang sedang duduk di sofa di lounge sebuah hotel bintang lima di Jakarta. Mereka akan mendiskusikan masalah budget tahunan dari bagian Treasury. Tom adalah Treasury Head, dan Ratih adalah Unit Manager di cabang Bank Asing di Jakarta. Mereka sepakat untuk bertemu setelah jam kantor. Tom muncul dengan penampilan yang menarik, mengenakan kemeja favoritnya, dan menyapa Ratih dengan senyuman.

Hanya dengan Pria Lain Aku Bergairah
Jangan pernah berpikir Tut, aku akan menceraikanmu. Jika kamu ingin menyiksaku, lebih baik aku mengakhiri pernikahan ini. Status kita tetap, kamu akan selalu menjadi istriku. Malam sudah larut, dan aku masih merenung di depan jendela, mengenang perjalanan hidupku, dari pernikahan yang tidak kucintai hingga petualangan dengan lelaki lain.

Aku dan Anak Majikanku
Lima bulan aku bekerja sebagai pembantu rumahtangga di keluarga Pak Rahadi. Meski hanya lulusan SD, aku pergi ke Surabaya karena ingin bekerja. Beruntung mendapatkan majikan yang baik. Aku mendengar kisah tragis pembantu lainnya. Ibu Rahadi menerima aku karena usiaku yang muda, dan tidak ingin aku terjebak dalam situasi buruk di kota besar. Usiaku 18 tahun dan aku merasa cantik.

Public Relation Asoy
Selamat malam, kata Sri Lestari, sepulang kami ke hotel dan berpisah di koridor lantai 6 setelah makan malam bersama. Kami adalah wartawan pariwisata yang meninjau hotel baru di Manado. Jam menunjukkan pukul 11. 45 dan besok siang kami ke Makassar, jadi aku berencana tidur dengan TV menyala. Tiba-tiba telepon berdering, ternyata dari Tari yang meminta ditemani. Dia merasa takut karena harus sendirian. Aku setuju agar dia tidur di sofa dan aku di tempat tidur.