Kategori: Konvensional
Internet Friend 04
Aku, Rini, pernah memiliki teman internet berusia setengah abad yang berujung pada hubungan cinta. Suatu malam di cyber café, dia yang menghubungiku. Dia berasal dari Taiwan dan sedang dalam perjalanan bisnis ke Jakarta. Aku sedang stres karena utang dan dia menawarkan bantuan. Dalam keadaan tertekan, aku mengeksplorasi kemungkinan untuk berhubungan intim dengan dia demi uang. Setelah chatting, aku pergi ke hotelnya dekat Mall Taman Anggrek. Pertama kali melihatnya, dia tampak gemuk dengan tangan besar dan kasar. Dia kemudian kembali mencari perempuan yang lain di internet sementara aku menonton TV.
Internet Friend 03
Sambungan dari bagian 02 Rini namaku (Bukan nama sebenarnya). Aku berasal dari Kalimantan Barat dan kini tinggal di Jakarta dengan keluargaku. Aku kehilangan kegadisanku saat 15 tahun demi cinta. Aku ingat semua cowok yang pernah berhubungan seks denganku. Setelah dua tahun dari cowok pertama, aku berhubungan lagi dengan sepupuku yang lebih muda. Dua tahun kemudian, aku berhubungan dengan teman internet bernama Wayne, yang kutemui saat kuliah di Melbourne pada usia 22 tahun. Kami memulai dengan cyberseks dan kemudian berphone seks, hingga dia mengirimkan tiket pesawat untuk bertemu di Gold Coast.
Internet Friend 02
Di ceritaku sebelumnya, aku membahas tentang Francis, seorang teman internet. Kali ini, aku akan cerita tentang temanku yang lain, Wong, dari Malaysia, JB. Aku mengenalnya pada awal 1998 dan bertemu setahun kemudian. Ayah Wong cukup kaya, dan aku berharap bisa meminjam uang darinya karena mengalami kesulitan keuangan. Wong lebih tua setahun dariku dan sebelumnya adalah pacar cyber-ku, namun kami putus setelah 4 bulan. Dia sering meneleponku untuk seks. Pada pertengahan 1999, dia datang ke Jakarta untuk menemani tamu ayahnya dan menginap di hotel terkenal. Setelah menunggunya di lobi hotel, kami bertemu dan dia mengajakku ke kamarnya. Aku tahu apa yang akan terjadi dan bersedia menerima risikonya untuk meminjam uang darinya.
Internet Friend 01
Anggap saja namaku Rini. Tahun ini aku berusia 25 tahun dan mengalami banyak petualangan cinta, kebanyakan dengan cowok yang kutemui di internet. Salah satu cowok itu bernama Francis, 30 tahun, dari Singapore. Kami berkenalan cukup lama sebelum bertemu. Dia menawarkan bantuan saat aku kesulitan keuangan. Aku setuju untuk bertemu di hotelnya setelah dia selesai meeting. Saat itu aku berusia 23 tahun. Francis kurang setuju aku datang sendiri malam-malam, tapi aku meyakinkannya. Saat bertemu, aku terkejut karena dia tampan dan ramah. Kami ngobrol di kamarnya sementara dia menyelesaikan pekerjaan.
Adik Sepupu Istriku
Pertama kali aku melihat Eva, aku terpesona oleh sikap dan tutur katanya. Dia berusia 15 tahun, cantik, dan merupakan adik sepupuku yang sudah bertunangan dengan kakakku. Tiga tahun kemudian, Eva menghubungiku untuk membantunya mencari PTS. Aku dan istriku repot mengantarkannya untuk daftar, tes, dan mencari kost. Selama itu, Eva sering mencuri pandang dan tersenyum padaku. Hal itu membuat jantungku berdebar, dan aku mulai berkhayal tentang kemungkinan yang ada, meski aku meragukannya dalam hati.
Boneka Cantik dari India
Saya seorang mahasiswa di Malang dengan pengalaman menarik tentang seks. Saya berkenalan dengan seorang cewek bernama Leila Deol saat semester tiga. Pertemuan itu terjadi ketika saya menemani teman cowok saya ke kost pacarnya. Leila, yang manis dan menarik, adalah keturunan India dan mirip artis kesukaan saya. Setelah seminggu berusaha, saya berhasil menjadikannya pacar. Selama pacaran, saya sering mengajaknya ke rumah kontrakan saya dan menggoda dia dengan pujian dan ciuman.
Asisten Muda yang Imut
Saya seorang karyawan di bank di kampus universitas. Saya memiliki pengalaman yang tidak terlupakan setelah berhubungan dengan seorang asisten dosen wanita. Saya tertarik padanya karena penampilannya dan kecerdasannya. Pada suatu sore usai bekerja, saya melihatnya menunggu hujan reda dan kami mengobrol. Dia menawarkan untuk mengantar saya dengan mobilnya. Setelah sampai di rumah, saya menawarkannya untuk masuk karena dia ingin meminjam kamar kecil.
Cintaku dengan Gadis Chinese
Kenalkan, namaku Yudi, umurku 29 tahun, dan aku tinggal di Bandung. Aku kuliah di universitas swasta terkenal di Bandung Utara dan sekarang bekerja di pabrik garment di Bandung Barat sebagai Manager Produksi. Aku bersyukur mendapatkan fasilitas yang baik dari bos, seperti mobil, rumah, dan HP. Aku telah bekerja di pabrik ini hampir 2 tahun. Sebagai seorang pria, aku berpikir tentang butuh pendamping, tetapi aku malas berhubungan karena sudah 2 kali putus dengan cewek, keduanya Chinese, karena kurang perhatian. Aku lebih suka berteman atau pacaran dengan cewek Chinese.
Alex, Tinggal Kenangan
Hari Sabtu, lima tahun lalu, aku ditelepon teman dekatku yang juga direktur perusahaan untuk mengisi acara ulang tahun kantor yang ke-2 di Puncak. Aku punya grup band yang bisa diandalkan karena kami dulu membiayai kuliah dari honor bermain di kafe. Di perusahaan itu, ada mantan pacarku, Alex, yang aku bantu dapat pekerjaan setelah dia lulus. Setelah acara, teman-teman band berkumpul cerita sambil minum Chivas Regal. Saat jam 1:45, beberapa teman sudah tidur, dan aku pergi ke halaman depan villa. Tiba-tiba Alex muncul dan menegurku. Aku mengajaknya duduk sambil mengalihkan pandangan karena aku tahu dia tidak suka bau alkohol.
During My Job
Anggie, perempuan berusia 32 tahun, memiliki tinggi 170 cm dan berat 55 kg. Ia sudah menikah dan punya anak berusia 3 tahun. Sebelum menikah, Anggie belajar di Singapore selama 2 tahun dan hanya memiliki pengalaman pacaran yang terbatas, yaitu cium bibir. Setelah kembali ke kota M, ia menikah dengan teman kuliah setelah 6 tahun bersama. Kini, Anggie bahagia dalam pernikahan yang sudah berlangsung 5 tahun dan bekerja sebagai Marketing Manager di perusahaan asing. Suaminya selalu memujinya sebagai istri yang sempurna.
Tetanggaku
Kemarin, setelah pulang kerja sekitar pukul 8 pagi, saya tidak pergi ke tempat teman, tetapi pulang ke rumah orang tua. Sesampainya di rumah, saya ke kamar dan ayah memberi tahu bahwa mereka akan pergi ke Philadelphia. Saya diundang tetapi menolak karena lelah. Di rumah, saya membuka situs 17Tahun.com dan menemukan cerita baru. Saat perut lapar, saya mencari makanan di kulkas dan sambil makan, saya menonton TV. Saya mendengar lagu rap dan melihat tetangga saya, Tara, yang sedang mandi. Saya lalu lari ke balkon atas untuk melihatnya lebih jelas.
Pelajaran Berharga
Dalam keluargaku, pelajaran seks sangat tabu, jadi aku tidak pernah belajar tentang kehidupan seks yang benar. Yang aku tahu hanya dari pelajaran biologi di sekolah tentang perbedaan alat kelamin pria dan wanita. Pengalamanku melihat kemaluan wanita baru terjadi saat aku harus memomong sepupuku. Setelah bekerja, aku mengikuti cerita di 17Tahun.Com dan menjadi tertarik. Meskipun aku punya teman wanita, kami tidak tinggal di kota yang sama. Aku ingin menjalin hubungan dengannya dan sudah mencoba untuk menghabiskan waktu berdua, tetapi aku masih merasa canggung untuk menjamah area sensitifnya.