Kategori: Konvensional

Kencanku dengan Erika
Tidak seperti biasanya, aku malas jika mendapat tugas wawancara dengan seorang artis cantik. Namun, saat Bos memintaku mewawancarai Erika untuk profil mingguan, aku langsung pergi. Wawancara dijadwalkan di rumah seorang produser di Jakarta Selatan. Saat tiba, Erika sudah menungguku dan terkesan cuek. Dia menyuguhiku minuman dan mengizinkanku bertanya. Walaupun awalnya gugup karena penampilannya yang menarik, wawancara berjalan menarik dan hangat. Erika tampaknya melupakan batasan waktu yang dia tentukan.

Putus Akibat Orang Tua
Nama saya Asep (bukan nama sebenarnya), asal saya dari pegunungan Bandung Barat. Saya bertemu Lilis (bukan nama sebenarnya) saat kuliah di Bandung. Setelah kami kenal selama sekitar 3 bulan, kami pulang kuliah bersama. Lilis meminta saya untuk mencium keningnya, lalu mengajak saya masuk ke rumahnya. Di dalam, Lilis mengganti baju dan kami berbincang. Saya mencium bibirnya, dan dia merasa malu. Kami saling menggoda, dan Lilis menyakiti saya sedikit dengan menyubit.

Tak Kusangka
Kejadian ini berlangsung sekitar setahun lalu. Dimas, seorang mahasiswa yang belajar di luar negeri, memiliki teman cewek dari SMA bernama Ade (samaran). Mereka berdua bersekolah di tempat yang sama, dan Dimas mengenal Ade sebagai orang yang baik. Setelah lulus, Dimas ke Australia dan Ade ke universitas di Jakarta. Saat pulang ke Jakarta setelah dua tahun, Dimas menghubungi Ade untuk bertemu. Mereka sepakat untuk bertemu di rumah Ade di Joglo, meski rumah Dimas di Jakarta Pusat. Dimas menganggap Ade cantik, meski tubuhnya kurus. Setelah bertemu, mereka pergi makan siang di restoran Padang Sari Bundo dan ngobrol.

Privat Lesson
Namaku Anton, murid SMA -. Orang tuaku juga lulusan SMA itu, sehingga aku di suruh sekolah di sana yang siswanya cowok semua. Aku kesulitan dalam pelajaran Fisika dan Matematika, jadi Papa menyuruhku les privat. Guru lesku, seorang mahasiswi bernama Lisa, memberiku les setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Di sekolah, aku belajar biologi tentang organ kelamin manusia. Saat les, aku tidak sengaja melihat bra Lisa dan bertanya tentang pelajaran biologi. Akhirnya, aku bertanya lagi tentang melihat vagina yang sebenarnya.

Supermarket Hot
Aku bekerja sebagai sales assistant di sebuah supermarket Y di Bandung. Ada seorang cewek bernama Ita yang dekat denganku. Ita cantik, dengan kulit putih dan mata bulat. Suatu hari, Ita memberitahuku bahwa belakang badannya gatal dan memintaku untuk menggosokkannya. Ia mengajakku masuk ke dalam gudang dan mengunci pintu, lalu memberikan bedak antiseptik. Aku merasa terkejut tapi juga tertarik melihat belakang badannya yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

PHK 03
Aminah sedang menyuapi anaknya ketika Bu Tus bertanya kepada aku tentang suaminya yang akan di PHK. Aku terkejut, karena hanya pimpinanku dan sekretaris yang tahu. Aku mengajak Bu Tus dan Pak Tus untuk berbicara agar jelas. Setelah menjelaskan dan memberi tahu tentang pesangon yang besar, wajah Pak Tus berubah. Ia bertanya kapan bisa mengambil pesangon untuk kebunnya. Kami kembali ke Indramayu, dan Pak Tus meminta agar tidak kapok bertemu lagi. Aku setuju untuk ikut jika dia mengajak, sambil melihat Bu Tus tersenyum.

Juliana Kekasihku
Nama saya David, mahasiswa STMIK terkenal di Slipi, dan saya memiliki pacar bernama Lia, mahasiswa Manajemen yang sangat cantik. Lia berasal dari keluarga kaya dan selalu ke kampus dengan mobil Starlet biru, sementara saya hanya menggunakan sepeda motor. Kami bertemu di acara mahasiswa dua tahun lalu, dan saya bersyukur cinta kami saling ada. Pengalaman asmara kami sangat indah. Kami sering pergi nonton dan jalan-jalan ke Mall Ciputra. Satu tahun pacaran, saya merasa sangat tidak berani terhadap cewek.

Pesta Anak Muda
Malam tahun baru 1998, saya diundang ke pesta di villa di Curug Sewu. Itu adalah pesta untuk anak-anak muda kaya. Saya dan teman saya, Ferry, datang terlambat dan melihat bahwa mobil saya adalah yang paling murah. Kami masuk ke villa besar dan bertemu tuan rumah, Elena, seorang wanita berusia sekitar 26 tahun. Ferry menyuruh saya menghitung jumlah laki-laki dan perempuan di pesta itu. Setelah makan, saya melihat wanita menarik bernama Vinda.

Terima Kasih Ibu Ria
Saya mendapat tugas dari kantor untuk pergi ke Solo dan bertemu kepala cabang selama 3 hari. Di hari terakhir, saya melaporkan status pekerjaan kepada kepala cabang bersama Ibu Ria, wakil kepala cabang. Setelah itu, saya kembali ke hotel untuk istirahat. Sebelum pergi, saya mampir ke ruangan Ibu Ria dan duduk di sofa. Ibu Ria menawarkan kopi, dan saya menyetujuinya. Sambil menunggu kopi, saya merokok. Kopi diantar oleh office girl yang menarik perhatian saya, dan Ibu Ria mengingatkan saya untuk tidak melotot.

Korban Ecstasy
Namaku Koke. Aku kuliah di Universitas Tarumanegara, Jakarta. Kehidupanku mewah dengan uang dan fasilitas, tetapi penuh godaan yang membuatku terjerumus ke hal-hal buruk, termasuk judi. Saat berjudi, aku kalah 30 juta saat pertandingan Chelsea vs Tromso. Aku telepon orang tuaku, dan mereka menarikku ke Solo. Di sana, aku jadi pengangguran dan dimarahi orang tuaku. Aku ingin berubah dan melanjutkan studi. Akhirnya, aku kuliah di UKSW Salatiga dan mengambil jurusan Pariwisata. Aku punya pacar di sana.

Mbak Tia
Aku kenal Mbak Tia kira-kira 15 tahun yang lalu di perusahaan kita. Aku memanggilnya Mbak karena usianya lebih tua dua-tiga tahun. Hubungan kami biasa-biasa saja karena beda divisi dan kota. Saat "on the job training," kami sempat bersama, dan aku mengaguminya karena kecantikan dan pesonanya. Setelah beberapa tahun, setelah PHK dan pembenahan perusahaan, aku mendapati bahwa kami kini satu divisi. Kini, Mbak Tia semakin dewasa dan aku terpesona dengan kematangannya, meski aku tetap menyimpan perasaanku.

Nikmatnya Perawan Anak Kost
Cerita ini adalah pengalaman asli dari seorang bernama Williamto Halim yang bersekolah di SMUK 1 kelas 1. Ia mulai mengenal masturbasi dari kelas 6 SD setelah mendapatkan informasi dari temannya. William mengatakan bahwa ia merasa sangat menikmatinya dan mengakui sering mengakses konten dewasa. Ia aktif di berbagai kegiatan sekolah dan sering keluar kelas untuk rapat. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang siswa dari kelas I-6 yang menurutnya lumayan menarik, tetapi anak itu terlihat alim dibandingkan teman-temannya. William kemudian mulai mendekati dan mencari info tentangnya.