Kategori: Sesama_wanita

Jenny Wanita Mafia 02
Di bawah lampu terang, saya berdiri setengah telanjang di depan seorang wanita yang baru saya kenal, seorang mafia. Saya seharusnya merasa malu, tetapi saya malah menikmati tatapannya. Dia melihat tubuh saya dengan lekat. Jenny berbaring di ranjang dalam pose menggoda. Penampilannya memukau, dengan kaos yang sedikit tersingkap dan celana dalam hitam transparan. Dia memuji saya, dan kami mulai berciuman. Saya merasakan lidahnya di mulut saya, menciptakan perasaan nyaman yang baru bagi saya.

Jenny Wanita Mafia 01
Salam kenal, saya Ivon, tinggal dan bekerja di London di sektor administrasi perusahaan trading. Saat itu, saya berusia 28 tahun, dengan tinggi 164 cm dan berat 41 kg, bertubuh langsing. Suatu malam, saya bekerja untuk menyelesaikan tugas menjelang libur musim panas. Saat rekan-rekan mengucapkan selamat liburan, saya hanya menjawab dengan senyum. Tiba-tiba, saya mendengar suara gaduh dari lantai bawah, yang membuat saya merasa takut. Saya mengintip dan melihat mobil hitam mewah terparkir di depan kantor.

Pengalaman Indah
Nama saya Indah, biasa dipanggil "Iin" atau "Indah". Saya baru lulus dari universitas di Jakarta. Saya ingin berbagi pengalaman hidup saya ke 17Tahun.com. Saya seorang wanita berparas menarik, tinggi 171 cm dan berat 53 kg, rajin fitness dua kali seminggu. Saya memiliki rambut hitam lurus, mata hitam kecoklatan, dan kulit kuning langsat. Saya berasal dari Cicaheum, Bandung, dan tinggal di Daan Mogot, Jakarta. Saya tadinya normal, menyukai pria, tetapi setelah pengalaman tertentu, saya merasa saya adalah biseksual.

Penjelajahan Sensualitas 02
Sambungan dari bagian 01 Tanpa menunggu jawaban dari Ema, Fani langsung kembali mendaratkan bibirnya di puting adik kelasnya yang kebingungan itu dan kembali mengulumnya, kali ini dengan gairah yang semakin bergelora dalam dadanya sendiri. Dengan refleks, Fani mulai memainkan lidahnya pada puting Ema, membuat Ema terpekik tertahan sambil mendadak kedua tangannya mencengkeram kepala Fani. Namun kali ini Ema tak mendorong Fani. Sebaliknya ia malah seperti menarik kepala Fani agar menghisap dan menjilati putingnya semakin keras. Fani sendiri sangat menikmati gairah yang semakin meledak-ledak dalam dirinya, ditambah reaksi Ema yang membuatnya semakin terangsang, hingga lidah dan bibirnya semakin liar menjilati dan menghisapi puting Ema. "Ohhh..." Ema mendesah tanpa ia sadari. Fani pun melepas mulutnya dari buah dada Ema, membuat kekecewaan dan rasa terkejut terbersit di wajah

Penjelajahan Sensualitas 01
Fani duduk di sofa sambil minum air putih dan bertanya pada Ema yang sedang mengerjakan soal matematika. Ema menjawab bahwa ia hampir selesai. Fani mengamati Ema yang serius, meski Ema memiliki penampilan yang menarik dengan tubuh langsing. Fani bersedia mengajari Ema matematika karena tidak tertarik pada cowok, melainkan lebih menyukai hubungan dengan sesama gadis. Ketika Ema selesai, ia memberi tahu Fani sambil menunjukkan bukunya.

Sepi Sendiri
Sambil melemparkan kertas yang sudah lecek, Fani merasa kesal dan galau di kasur. Sudah 2 bulan Ema, kekasihnya, pindah ke Surabaya dan Fani merindukan kasih sayang serta sentuhan lembutnya. Surat dari Ema yang diterima siang itu tidak menunjukkan Ema juga merindukannya, karena Ema sibuk dengan pindahan dan sekolah baru. Liburan sekolah yang dimulai besok membuat Fani merasa lebih kesepian, hingga ia menangis dan berusaha menguatkan hati. Pagi harinya, Fani keluar kamar dan menemukan rumah sepi, hanya Iroh, pembantu rumah, yang sedang mengepel lantai.

Adikku Sayang
Segar sehabis mandi, Evi melihat adiknya, Nita, pulang dari sekolah dengan wajah ceria meski kepanasan. Nita masuk kamarnya dan menyalakan AC. Saat di kamar mandi, ia mendengar Evi bertanya tentang pengumuman. Nita keluar dan memberi tahu bahwa ia diterima di SMA Theresia. Evi memberikan kado untuk Nita, yang berisi gelas berbentuk Winnie the Pooh. Nita sangat senang dan berterima kasih sambil memeluk Evi dan tiba-tiba mencium bibirnya, membuat Evi terkejut karena sensasi yang dirasakannya.

Lembur 02
Sambungan dari bagian 01 "Ohhh... Ahhh... Hhh... Hhh... Ahhh..." Gelinjang tubuh Asti tampak semakin liar dan tak terkendali, sehingga Bu Rina segera melepas jarinya dari kemaluan Asti dan lidahnya dari payudara Asti, karena ia tak ingin Asti terlalu cepat mencapai puncak. Ia menggesekkan jari tengahnya yang dipenuhi lendir panas pada bibir Asti. Asti segera menjilati jari basah Bu Rina, menikmati lendir kewanitaannya sendiri dengan rangsangan yang telah meledak-ledak dalam dirinya. Pemandangan erotis ini membuat tubuh Bu Rina panas-dingin, ia mencabut jarinya dari mulut Asti dan duduk mengangkangi kedua paha Asti hingga rok mininya teratrik sampai ke pangkal paha, lalu menancapkan payudaranya yang besar itu ke mulut Asti yang masih setengah terbuka. "Ohhh... Terus, Sayang..." desah Bu Rina saat Asti mulai menjilati putingnya yang keras dan

Lembur 01
Sudah hampir pukul 16:00, dan Gatot belum kembali dengan komputer Bu Rina. Asti tahu ia tidak akan pulang tepat waktu karena selalu menyusun presentasi Bu Rina selama 2 tahun. Bu Rina tampak enggan belajar Powerpoint karena tahu sekretarisnya yang ahli. Komputer Bu Rina rusak sehari sebelum presentasi, dan semua data ada di hard disk itu. Asti menghela napas karena ini merupakan tugasnya sebagai sekretaris. Ia membayangkan rencananya malam ini yang berantakan, ingin berendam dan menonton VCD erotik. Ia teringat pada Adi, yang membuatnya merasakan seks yang hebat, tapi kini lebih memilih bekerja di Kalimantan.

Pesta Lesbi 03
Sambungan dari bagian 02 Tanpa menunggu persetujuan Anita, tangannya sudah memegang tangan kanan Anita dan diremaskannya ke payudara kirinya. Tangan kiri Anita dengan sendirinya membelai paha Angga dan bibirnya dengan pelan mendarat di bibir Angga. Keduanya berciuman dan saling perang antar lidah. Tangan Angga melepas kancing baju seragam yang dipakai Anita. Anita menghentikan ciuman dan belaiannya pada paha Angga. Dia melepas baju seragamnya. Kemudian mengangkat daster kaos yang dipakai Angga sampai terlihat kedua payudaranya. Dibelainya payudara kanan Angga. Angga pun melepasdaster kaosnya sehingga Anita dengan leluasa menghisap payudara kiri Angga sambil tetap membelai payudara kanannya. "Aaahhh... aaahhh... aaahhh..." "Ehmmm... ehmmm... ehmmm..." Tangan Anita menghentikan belaiannya pada payudara kanan Angga. Dan kini dihisapnya payudara kanan Angga sambil dia melepas kaos dalam dan BH yang masih dipakainya.

Pesta Lesbi 02
Kita saling membelakangi. Susan mengatakan untuk mandi lebih dahulu. Dia melepas pakaiannya dan menggantungnya. Widya menunggu di pinggir bak mandi, kemudian dia juga melepas pakaiannya dan menggosok gigi. Mereka saling mengguyur air dan bergantian bertanya tentang sabun. Saat Susan membawa sabun, mereka berbalik dan kaget melihat satu sama lain, menutupi tubuh dengan tangan. Widya tidak mau membuka tangan yang menutupi payudaranya. Setelah itu, Widya membelai dan meremas payudara Susan yang penuh busa sabun. Susan menawarkan untuk menyabuni payudara Widya.

Pesta Lesbi 01
Tante Lis berusia 45 tahun dan Ibu Susi berusia 40 tahun. Keduanya memiliki ukuran payudara 38 dan tubuh ideal. Tante Lis adalah ibu rumah tangga di Yogyakarta, sedangkan Ibu Susi adalah dosen di Malang. Suami mereka adalah kakak beradik yang bekerja di luar negeri. Mereka menjadi lesbian setelah Tante Lis dihubungi oleh Jennifer, seorang Amerika yang mengaku relasi suaminya. Jennifer mengundang mereka ke Hotel Garuda untuk membicarakan suaminya. Setelah tiba di hotel, mereka bertemu Jennifer.