Kategori: Lain-lain

Derita Dibalik Kenikmatan 02
"diberi pekerjaan eee. . , malah bertindak kurang ajar dengan istriku. " katanya sambil mengayunkan pentungan itu ke kepalaku dan, "Tuunnggg. . ! kepalaku terkena pukulan, lalu gelap gulita. Sewaktu aku tersadar dari pingsan, aku membuka mata. Kulihat sekeliling, disitu terlihat orang berpakaian putih. "Aku ada dimana. . ? " kataku agak lemah. "Tenang. . , saudara ada di rumah sakit. . lebih baik saudara istirahat, agar kesehatan saudara bisa pulih. " Lalu aku tertidur lagi. Esok paginya setelah kubangun dari tidurku, aku berniat meninggalkan rumah sakit ini, soalnya aku tidak mungkin bisa membayar biaya rumah sakit. Setelah itu aku pergi meninggalkan rumah sakit. Tidak terasa sudah cukup jauh juga meninggalkan rumah sakit. Dan kakiku sudah mulai terasa pegal. Aku duduk beristirahat di kursi taman, memandangi orang-orang yang masih juga berolah raga dengan segala macam tingkahnya. Belum lama aku duduk beristirahat, datang seorang gadis yang langsung saja duduk di sebelahku. Hanya sedikit saja aku melirik, cukup cantik juga wajahnya. Dia mengenakan baju kaos yang ketat tanpa lengan, dengan potongan leher yang lebar dan rendah, sehingga memperlihatkan seluruh bahu serta sebagian punggung dan dadanya yang menonjol dalam ukuran cukup besar. Kulitnya putih dan bersih, celana pendek yang dikenakan membuat pahanya yang putih dan padat jadi terbuka. Cukup leluasa untuk memandangnya. Aku langsung berpura-pura.

Derita Dibalik Kenikmatan 01
Aku lari dari rumah karena tidak tahan dengan keadaan orang tuaku. Aku ingin hidup mandiri dan melamar sebagai pembantu di rumah orang kaya. Majikanku, seorang direktur berumur 50 tahun, memiliki istri kedua yang jauh lebih muda. Dia memiliki dua anak dari istri pertama dan satu anak dari istri kedua yang masih kecil. Setelah dua bulan bekerja, nyonya majikanku sering pulang cepat. Suatu hari, dia pulang pada pagi hari dalam keadaan lemas dan memanggilku. Aku keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk. Nyonya tersebut tampak tertegun melihatku dan mengeluh sakit. Aku menawarkan untuk memijatnya.

Gara-Gara Ditilang Polwan 02
Sambungan dari bagian 01 "Hmmm... Kamu sungguh lihai Soonnn... Sekarang coba gantian Kamu yang berbaring..." katanya. Aku menurut saja. Batang kejantananku segera menegang ketika merasakan tangan lembut Ibu Lilis yang mulai mempermainkan senjata keperkasaanku. "Wah.. wahh... besar sekali. Oh my god... Ohhh..." tangan Ibu Lilis segera mengusap-usap batang keperkasaanku yang telah mengeras tersebut. Segera saja benda besar dan panjang itu mulai berdenyut-denyut dan dimasukkan ke mulut Ibu Lilis. Dia segera menjilati batang kemaluanku itu dengan penuh semangat. Kepala kejantananku itu dihisapnya keras-keras hingga aku jadi merintih keenakan. "Ahhh... enakkeee.. rekkk..!" aku tanpa sadar menyodokkan pinggulku untuk semakin menekan senjata keperkasaanku agar makin ke dalam mulut Ibu Lilis yang telah penuh oleh batang kejantananku. Gerakanku makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Ibu Lilis. "Ooohhh Bu.. oohhh..

Gara-Gara Ditilang Polwan 01
Cerita ini adalah fiksi. Saat mengendarai motor di jalan Soekarno-Hatta dan terburu-buru ke tempat pacarnya, penulis tidak memakai helm dan akhirnya dicegat polisi. Mobil polisi tiba-tiba menghalangi jalannya, mengakibatkan penulis jatuh dari motor. Meskipun terguling-guling, ia hanya mengalami lecet. Saat masih terjatuh, penulis melihat seorang polisi wanita bernama Lilis, yang cantik. Ia terkejut dan diberi tamparan, kemudian diminta untuk menyerahkan SIM dan STNK. Penulis segera mengambil dokumen tersebut dan menyerahkannya.

Bercinta Dengan Mayat
Kisah ini terjadi sekitar 5 tahun lalu di rumah sakit swasta di Bandung, di mana saya bekerja sebagai penjaga kamar mayat. Tugas saya meliputi menjaga keamanan dan membersihkan mayat-mayat yang datang dari berbagai tempat. Banyak dari mereka adalah korban kecelakaan dan perkosaan yang tidak memiliki identitas. Sekitar 75 persen mayat adalah wanita. Suatu hari, teman saya Parto membawa masuk mayat wanita cantik yang ditemukan setelah kecelakaan, tanpa identitas. Dia meminta saya untuk memandikan dan menyimpannya.

Gadis Sampul
Siang itu sangat panas ketika aku keluar dari kampus menuju mobilku. Aku mampir beli es dawet sebelum pulang. Setibanya di rumah, aku mengganti baju dengan seragam dan mencuci tangan serta muka. Setelah makan siang, aku menikmati es dawet yang terasa segar. Setelah mencuci piring, aku merasa bosan karena di rumah tidak ada siapa-siapa, jadi aku masuk ke kamar dan membaca majalah. Tiba-tiba bel pintu berbunyi, dan seorang gadis cantik berdiri di depan pintu. Aku merasa wajahnya familiar dan bertanya, "Cari siapa Mbak? " Gadis itu menanyakan alamat di Jl. Garuda no. 20.

Gairah Karyawanku 02
Setelah 10 menit berlalu, batang kemaluan penulis tercabut dari permainan dengan Esther. Dia melihat kemaluannya basah oleh air liur Esther dan bertanya apakah penulis tidak enak. Penulis bilang tidak, tapi ingin bergantian. Dia meminta Esther berbaring di sofa. Penulis mulai mencium lutut Esther dan mengangkat rok mini. Dia perlahan menjelajahi paha Esther, tetapi Esther meminta penulis untuk berhenti dan menutupi area sensitifnya, tanpa menyelesaikan alasannya.

Gairah Karyawanku 01
Cerita ini tentang pengalaman pribadi penulis, Pram, seorang pimpinan Biro Perjalanan Wisata di negara baru. Sekitar setahun lalu, Pram merekrut karyawan, termasuk Esther, tangan kanannya yang berpengalaman dalam marketing dan operasional. Esther berusia 28 tahun, cantik, dan sudah berkeluarga dengan satu anak. Pram pertama kali menginterview Esther dan merasa tertarik saat mendengar suaranya yang seksi. Setelah wawancara, Esther diterima dan akan bergabung minggu depan.

Akibat Sakit Hati
Siang itu suasana kantor PT. ANGIN RIBUT sangat sepi. Manajer Ir Basmir sedang melamun sambil berpikir tentang Linda, bawahannya yang cantik. Linda, yang berusia 28 tahun, bekerja sebagai Kepala Bagian Pemasaran dan Distribusi. Meskipun Basmir telah berkali-kali mengajak Linda untuk makan malam, ia selalu menolak dengan berbagai alasan. Basmir berpikir keras dan mencari cara agar Linda mau bersamanya. Ia teringat seseorang, Mbah Za'in, dukun ilmu hitam, dan bergegas menuju hutan terpencil untuk menemui Mbah Za'in.

The Angels 04
Sambungan dari bagian 03, dokter tidak mengizinkan Eric untuk masuk ke ruang perawatan intensif menemui kekasihnya. Eric merasa mungkin sudah terlambat untuk menyelamatkan kekasihnya, dan terkejut saat mengetahui kekasihnya bermain gila dengan kakaknya sendiri. Ia kemudian diberitahu bahwa kakak dari kekasihnya ditemukan tewas. Eric meninggalkan petugas rumah sakit dan duduk di ruang tunggu, menjauh dari calon ibu mertuanya yang sangat berduka. Seorang wanita berambut pendek duduk di samping Eric, dan mereka saling bertukar tatapan.

Antara Nafsu dan Cinta
Kejadiannya dimulai 4 atau 5 tahun yang lalu saat perusahaan muncul banyak permintaan untuk karyawati baru. Salah satu pelamar berbeda dari yang lain, memiliki wajah cantik dan kulit putih. Setelah melihat CV-nya, aku meminta dia menjadi asisten. Dia menunjukkan kecerdasan dalam bekerja dan kami sering menghabiskan waktu bersama. Namun, dia mengungkapkan sudah memiliki pacar, yang membuatku kehilangan keinginan untuk menjadikannya kekasih. Setelah waktu berlalu, aku berhasil mengajaknya akhir pekan saat pacarnya sedang keluar kota.

Pengalaman Pertama Terbuai
Perkenalan penulis dengan Mai terjadi saat kuliah umum gabungan. Penulis duduk di sebelah Mai yang terlihat cantik dengan wajah khas Tionghoa. Mereka mulai saling bertanya mengenai angkatan dan sebulan kemudian mulai berkencan. Kontak fisik mereka sebatas bergandengan tangan dan pelukan. Mai memiliki bau yang unik yang membuat penulis merasa nyaman berdekatan. Petualangan seksual pertama mereka terjadi enam bulan setelah mulai berkencan, ketika Mai berkunjung ke kamar kost penulis sebelum diantar pulang.