Kategori: Lain-lain

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 05 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 05

👀 18 ⭐ 0.0

terjadi, kau tentu sudah lebih tahu bagaimana menggunakannya, kan? "Iya, Mbah. " "Yang kedua, aku akan memberimu penangkal yang lebih kuat dari yang kemarin. Taruhlah ini di rumahmu di tempat yang tersembunyi. Ia akan menjaga dari ancaman guna-guna hitam yang masuk ke rumahmu. Siapa pun yang mengirim guna-gunanya akan mendapat reaksi perlawanan dari penangkal ini. Hanya orang yang lebih kuat dari penangkal itu sajalah yang dapat masuk ke rumahmu dengan guna-gunanya. Terimalah ini. . . " Kuterima bungkusan kuning dari Mbah Purwo. Agak lebih besar sedikit dari penangkal berbungkus hijau yang telah dihancurkan Mbah Dipo. "Apa masih ada yang lain lagi, Mbah? " tanyaku. "Ehem, ehem," Mbah Purwo mendehem, "Kalau yang ini terserah kau saja mau menerimanya atau tidak, yakni kemampuan bathin Satu Raga. Dengan memiliki kemampuan bathin ini nantinya kau bisa memanggilku kapan saja diperlukan, terutama dalam keadaan kritis yang berkaitan dengan perdukunan. " "Aku mau, Mbah," jawabku tanpa pikir panjang. "Syaratnya. . , raga kita harus bersatu lebih dulu. Apa kau sanggup, Sur? " "Eh. . . oh. . . ap. . . apa ini sama seperti waktu memasang Paku Bumi. Mbah? " aku tersipu malu. "Ya, prosesnya memang harus melalui cara itu, Sur. Namanya juga Satu Raga. . . Silakan kau pikirkan dulu. Kalau kau bersedia, kau harus menginap di sini karena prosesnya lama. . . Maaf,

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 04 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 04

👀 19 ⭐ 0.0

Sambungan dari bagian 03 Sebelum pewarna itu kering, aku cepat-cepat membersihkan tanganku dengan lap. Setelah itu, aku meniup punggung Pak Kosim supaya cepat kering. Sambil menunggu, aku mulai memijat kakinya. Setelah pewarna di punggungnya kering, aku memintanya untuk berbalik. Aku memijat perutnya, lalu berpindah ke paha, dan melihat ia mulai terangsang. Lalu, aku mengikat kedua tangannya dan kakinya ke ranjang. Setelah itu, aku tertawa senang dan bersiap untuk membuatnya tidak bisa berfungsi sementara.

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 03 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 03

👀 19 ⭐ 0.0

ini mengolah gerak tubuhnya memuasiku dan dirinya sendiri tanpa kenal lelah. Menikam. Menghantam. Memacu dan terus memacu. Akhirnya kurasakan dia bagaikan seorang joki yang hendak mencapai garis finish. Dipacunya kuda sekencang-kencangnya. Nafasnya memburu menyapu wajahku. Dipagutnya bibirku. Aku tidak tahan lagi. Seerrr. . . Bentengku jebol sudah. . . kenikmatan yang dikatakan tadi benar-benar kualami. Bersamaan dengan itu tubuh di atasku pun mendadak tersentak-sentak belasan kali, sebelum akhirnya terpuruk lunglai. Keringat yang berleleran tidak kami hiraukan. Kami berpelukan meredakan nafas yang menderu. "Mandilah di belakang," suruh Mbah Purwo sambil mengenakan pakaianya kembali. Ia ternyata cepat pulih lagi. "Aku sudah memasang penangkal Paku Bumi pada kelaminmu. Nanti kau akan kuberi penangkal guna-guna Pak Kosim dan obat kuat untuk menyembuhkan rasa capai," lanjutnya sambil keluar dari bilik. Perlahan aku bangkit. Tubuhku terasa hancur sama seperti setelah digilir ketiga pemuda itu. Bisa kubayangkan kekuatan Mbah Purwo. Setelah mandi dan merapikan diri, aku kembali menghadap Mbah Purwo. Dengan agak malu-malu aku bertanya, "Untuk apa penangkal di dalam kelamin saya ini, Mbah? " "Oh, itu supaya Mbak tidak mudah terangsang. Saya rasakan tadi Mbak memiliki nafsu syahwat yang sangat kuat. Rangsangan sedikit saja sudah bisa membangkitkannya. Sengaja aku tidak beritahu sebelumnya bahwa untuk memasang penangkal Paku Bumi harus dalam keadaan

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 02 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Memusnahkan Guna-Guna Pemikat Sukma 02

👀 20 ⭐ 0.0

"Maaf rumahnya gelap, Mbak," ucap pemuda sambil menyalakan korek dan membuka pintu yang tidak terkunci. Aku mengikutinya masuk dengan dua temannya, dan mereka menyalakan korek juga. Rumah itu pengap, penuh sarang laba-laba, hanya ada satu dipan tua. Pemuda itu menjelaskan bahwa dia jarang tinggal di situ. Dia membersihkan dipan dan mempersilakanku untuk istirahat. Temannya memasang lilin. Pemuda itu bertanya apakah aku sakit, tetapi aku menjawab tidak. Aku bingung dan malu untuk menceritakan pengalamanku.

Public Transport Erotic Experience - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Public Transport Erotic Experience

👀 17 ⭐ 0.0

Naik angkutan kota bisa jadi lebih menyenangkan daripada berkendara sendiri. Jika beruntung, Anda bisa duduk di samping wanita yang cantik dan wangi. Dalam kisah nyata, seorang calo angkutan kota dengan agresif mencari penumpang. Seorang penumpang berlari menuju angkot dan berebut untuk mendapatkan tempat duduk. Meskipun mendapatkan tempat duduk di ujung, dia merasa sial karena biasanya penumpang memilih duduk dekat pintu. Namun, dia tidak peduli karena ingin segera berangkat ke ujian Sosiologi, dan akhirnya ia menyadari ada cewek cantik di sebelahnya.

Pewaris Pertama 02 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Pewaris Pertama 02

👀 18 ⭐ 0.0

Sambungan dari bagian 01 Bab V menyoroti pengalaman seorang karakter yang pergi ke salon rambut dengan Kak Ray. Dia mendapatkan potongan rambut yang pendek dan berbeda, yang membuatnya merasa wajahnya terlihat bundar. Kak Ray juga memberi saran tentang berpakaian yang lebih funky, memasangkan gelang-gelang di pergelangan tangannya, dan mengajaknya bergabung dengan ekskul basket khusus untuk kakak kelas. Meskipun awalnya merasa tertekan, dia menemukan bahwa bermain basket itu menyenangkan, meski belum mengingat semua gerakan yang diajarkan. Akhirnya, dia diberi bola basket untuk dibawa pulang.

Pewaris Pertama 01 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Pewaris Pertama 01

👀 17 ⭐ 0.0

Bab I 1994 Dan kutarik bajunya. Kancing-kancing itu berserakan di permukaan lantai. Kupandangi buah dada yang bergelayutan di depanku. Tanpa terasa air liurku menetes ke dagu. Gadis ini begitu menyelerakan. Kujambak poni di kepalanya yang terkulai dan kutarik ke atas. Dapat kurasakan nafas lembut itu. Ia masih hidup, dan itu sesuatu yang menggembirakan. Kuamati bibirnya yang berdarah dan kantung matanya yang lebam. Mempesona. Kucium bibir itu, menggigitnya dengan gemas. Dan darah semakin banyak mengalir. Anyir. Kubiarkan cairan kental itu memenuhi rongga mulutku. Perlahan mata gadis itu semakin berkerut sebelum akhirnya membuka. Seperti yang kuduga. Gadis itu menjerit keras-keras menyadari ketelanjangannya. Menyenangkan. Kujilat bibir bawahnya serentak memegangi kepalanya supaya tidak berpaling. Gadis itu menggeliat, mencoba meronta melepaskan belenggu di tangannya. Tapi tentu saja usaha yang sia-sia.

Sikat Gigi - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Sikat Gigi

👀 17 ⭐ 0.0

Ia kembali melongok keluar jendela, menatap langit yang penuh bintang. Egi menjelaskan bahwa langit hitam membuat kerlip bintang dan lampu kota terlihat bersatu. Ia menggambarkan semuanya dengan indah, sementara aku lebih pragmatis dan realistis. Aku mencintai Egi, yang adalah teman baik dan sosok yang aku kagumi. Aku peduli padanya dan ingin selalu bersamanya, percaya kami bisa membangun rumah tangga. Egi juga bertanya, "Kamu nggak kedinginan? " saat aku bersiap membuka jaket.

Hanya Sebatas Petting - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Hanya Sebatas Petting

👀 18 ⭐ 0.0

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pada 17tahun.com, dengan dimuatnya beberapa cerita saya, pelan tapi pasti saya menerima banyak e-mail dari wanita baik yang hanya ingin berkenalan, kirim cerita yang lain sampai minta dilayani. Dan tidak sedikit dari mereka tercapai keinginannya. Tetapi beberapa yang lain justru tidak dapat dilacak keberadaannya karena e-mail yang diberikan eror. Semoga saat ini mereka membaca, seperti Mbak Heny 36 tahun, Cornelia di Bali, Yuni, Nela, tolong berikan e-mail yang bener dong. Mungkin cerita ini jauh dari seks yang menggairahkan, tetapi buatku ini adalah pengalaman yang baru. Tante Ana adalah seorang ibu rumah tangga berumur 35 tahun, untuk seusianya masih dapat dikatakan cantik walaupun tidak seksi. Saya mengenal Tante Ana dari e-mail yang dikirim setelah membaca kisahku di 17tahun.com. Disitu ia ingin berkenalan, setelah saya beritahu no HP saya, maka diaturlah pertemuan yang singkat di hari Kamis.

Friday 13th 04 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Friday 13th 04

👀 17 ⭐ 0.0

Sambungan dari bagian 03 Kamar tidur Santi. Jendela yang menghadap ke barat membuat AC bekerja keras mendinginkan ruangan. Leo duduk di sofa, Pak Jim di tepi ranjang, sementara Santi di kursi di depan meja rias. Mereka berdebat tentang siapa dari ketiga teman Tessa yang memenuhi syarat untuk rencana mereka. Leo mengingatkan agar tidak keliru, sementara Pak Jim menyatakan pendapat masing-masing. Santi mengusulkan memakai ketiga-tiganya, tetapi Leo khawatir jika ada yang tidak memenuhi syarat. Ketiganya bingung mencari solusi hingga Santi ingat bahwa Vin menghubunginya soal Boy. Mereka bergegas keluar. Ikatan di pergelangan tangan dan kaki pria itu membuatnya tidak bisa bergerak dan darah segar mulai mengalir dari lukanya.

Friday 13th 03 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Friday 13th 03

👀 18 ⭐ 0.0

Sambungan dari bagian 02 Malam hampir pagi di ruang makan rumah besar, lampu masih menyala. Pak Jimo berbicara kepada Leo, Santi, dan Vin tentang pentingnya mencari hadiah untuk Boss sebelum matahari terbenam. Leo setuju bahwa mereka harus bergerak cepat, sementara Santi merasa masih ada waktu. Pak Jimo mengingatkan bahwa mencari hadiah tidak mudah. Vin bertanya tentang akibat jika persembahan gagal. Leo menjelaskan bahwa dunia akan menjadi tidak enak, dan Santi menegaskan itu jauh lebih buruk dari yang dibayangkan. Vin khawatir tentang dampaknya pada mereka, tetapi Leo menjelaskan bahwa orang-orang tidak bersalah akan menderita.

Friday 13th 02 - cerita kategori Lain-Lain
Lain-Lain

Friday 13th 02

👀 18 ⭐ 0.0

Kamar mandi di lantai bawah terlalu besar hanya untuk mandi, jadi dijadikan ruang cuci juga. Vin dan Pak Jim bermain di sana. Vin menggelitik Pak Jim yang menggoda dengan komentar tentang pakaian ketatnya saat mencuci. Pak Jim membalas dengan cipratan air dari mesin cuci. Mereka bercanda, membuat Vin tertawa dan kemejanya basah. Akhirnya, mereka terjatuh di lantai sambil berguling-guling, keduanya menjadi basah kuyup.