Kategori: Konvensional

Namaku Elang 02 - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Namaku Elang 02

👀 5 ⭐ 0.0

Besok pagi, Srida meneleponku tanpa basa-basi dan mengatakan bahwa dia orgasme dua kali. Setelah telepon ditutup, aku tersenyum dan kembali tidur. Siang itu, aku dan Venus pergi ke pabrik Gani Arta untuk memilih bahan kebaya. Saat Venus mengangkat teleponku dan berbicara dengan Srida, aku berbicara padanya dan berbohong tentang keberadaanku. Srida bilang dia sudah kangen, dan kami sepakat untuk bertemu di Jakarta. Venus curiga dan menanyakan siapa Srida, dan akhirnya aku tidak bisa berbohong lagi.

Greta, Cintaku yang Kembali - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Greta, Cintaku yang Kembali

👀 6 ⭐ 0.0

Sebenarnya pengalaman ini tak akan kuceritakan kepada siapapun juga tapi aku tersiksa terus-terusan untuk menutupinya. Pengalaman seksku yang pertama kualami sudah agak lama tapi terasa seperti baru kemarin. Aku bersekolah di SMA X Semarang, sebut saja namaku Mike. Pada pertengahan kelas dua, aku mempunyai seorang pacar, sebutlah namanya Greta. Kami berpacaran secara sehat. Pada hari terakhir EBTANAS, kami mendiskusikan masa depan kami. Dia memilih untuk kuliah di Surabaya, sedangkan aku ingin kuliah di Salatiga. Aku mencoba beradaptasi dengan Surabaya, tapi akhirnya menyerah karena cuacanya. Kami memutuskan untuk berpisah karena menyadari pacaran jarak jauh tidak akan langgeng.

Tertangkap Basah - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Tertangkap Basah

👀 5 ⭐ 0.0

Saya ingin bercerita tentang pengalaman pahit saya sebagai siswa luar negeri. Teman baik saya adalah seorang wanita cantik, tingginya sekitar 164 cm, dengan rambut hitam panjang dan kulit kuning langsat. Kami awalnya berteman biasa di sekolah. Dia lebih tua dari saya dan bukan dari Indonesia, sehingga saya menganggapnya seperti kakak. Seiring waktu, saya mulai menyukainya sedikit. Suatu hari, saya pergi ke rumahnya dan dia mengajak saya masuk ke kamarnya. Setelah menunggu sejenak, dia keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk, dan itu membuat saya terangsang. Saya segera pamit, tetapi setelah itu saya ingat bahwa saya ketinggalan payung di kamarnya dan kembali masuk.

Teman Baikku - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Teman Baikku

👀 5 ⭐ 0.0

Namaku Agus (bukan nama sebenarnya). Aku kuliah di salah satu PTS di Jakarta dan punya teman wanita bernama Lia. Kami sudah berteman baik sejak SMA. Dia adalah tempatku curhat ketika ada masalah atau ketika aku gagal mendapatkan cewek. Lia sangat baik dan cantik, meskipun awalnya aku tidak begitu menyadarinya. Teman-temanku bilang Lia itu sensual. Dia tinggi 162 cm dan berat 50 kg, langsing dengan rambut panjang. Kami bisa ngobrol tentang banyak hal, termasuk hal-hal pribadi. Lia tahu ukuran penisku, tapi aku hanya tahu ukuran pinggangnya 62 cm. Dia bilang belum saatnya untuk memberi tahu ukuran lainnya.

Ceritaku Bersama... - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Ceritaku Bersama...

👀 15 ⭐ 0.0

Pada suatu hari, aku sudah mulai bekerja di perusahaan besar dan tidak masuk kantor karena libur. Untuk mengisi waktu, aku pergi ke Blok-M Plaza sendirian, karena baru putus dengan pacar. Aku berkeliling dan akhirnya duduk di bioskop Twenty-One, berharap bertemu perempuan yang mau menemaniku menonton. Namun, semua perempuan di sana datang bersama pasangan. Akhirnya, aku membeli tiket dan masuk bioskop. Saat film hampir mulai, seorang perempuan menegurku dan duduk di sebelahku, dia juga sedang iseng karena merasa bosan di rumah.

Kekasihku yang Kusayangi - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Kekasihku yang Kusayangi

👀 6 ⭐ 0.0

Saya seorang murid SMU Negeri kelas 2 berumur 17 tahun. Saya memiliki pacar bernama Wanda yang berumur 19 tahun dan bekerja sambil kuliah. Suatu malam, kami menonton film Titanic di sebuah mall, dan saya merasa sedikit marah padanya. Ketika dia bertanya mengapa saya diam, saya tidak menjawab. Dia kemudian mencium saya, membuat saya terkejut. Setelah itu, ciuman kami semakin intim. Namun, tiba-tiba Wanda menjauh dan memberi tahu saya untuk melihat ke atas, dan saya terkejut dengan apa yang terjadi di sana.

Derita Seorang Janda - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Derita Seorang Janda

👀 5 ⭐ 0.0

Hai, perkenankan aku untuk sedikit bercerita tentang pengalamanku pertama kali dengan teman kantorku, Deni. Saat ini aku sedang gemar berinternet ria di kantorku, aku adalah seorang janda, orang bilang aku cantik, tinggiku 1. 68 cm, kulitku putih mulus dengan ukuran tubuh 34/29/37, yah buah dadaku memang tidak begitu besar dibandingkan dengan tinggi tubuhku, tapi aku punya pinggul yang sangat menggiurkan. Banyak pria yang pernah tidur denganku yang mengatakan demikian. Dulu aku pernah menikah selama tiga tahun. Baru saja aku bercerai karena suamiku itu main serong dengan ibu dan kakak kandungku sendiri. Sekarang aku masih bekerja di salah satu BUMN ternama. Dua minggu yang lalu aku sempat berkencan dengan teman kantorku di sebuah motel di Jakarta Selatan. Saat itu aku sedang bingung karena kehabisan uang untuk bayar berbagai tagihan-tagihan. Setelah aku ketemu Deni, dia mau meminjamkan uangnya kepadaku sebanyak tiga juta setengah, tapi dengan syarat dia ingin tidur denganku. Aku terkejut tapi lalu aku mengiyakan saja daripada aku tidak dapat uangnya. Ditambah lagi Deni itu lumayan ganteng. Hari Jum'at sepulang kantor aku dijemput olehnya, lalu kami pergi ke Motel Pondok Nirwana. Sampai disana dia langsung menerkamku. Buah dadaku diremas-remas sampai sedikit ngilu. Lalu bajuku semua dibukanya, aku telanjang bulat dihadapannya dan dia.

Hujan Manis - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Hujan Manis

👀 6 ⭐ 0.0

Sebenarnya saya sungkan menceritakan pengalaman pertama saya. Saya anak sulung dari keluarga kaya di Surabaya dan masih SMU kelas 2. Saya sangat mandiri karena Bapak jarang di rumah dan Ibu serta adik di Jakarta. Saya lebih sering sendirian dengan pembantu dan sopir. Saya punya teman dekat dan sepupu yang cantik bernama Rita. Saya naksir dia, tetapi malu untuk pacaran karena dia sepupu saya dan saya sudah punya pacar. Rita tidak boleh berhubungan dengan laki-laki karena orang tuanya sangat melindunginya.

Sheila Guruku - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Sheila Guruku

👀 6 ⭐ 0.0

Kisah nyata ini dimulai saat aku diterima bekerja di perusahaan terkenal di Kuningan, Jakarta, pada bulan Juni 1998 setelah lulus kuliah. Meskipun masih staf, gajiku cukup untuk statusku yang masih lajang. Saat wawancara, aku bertemu dengan seorang receptionist bernama Sheila, yang kuperhatikan tidak terlalu karena grogi. Aku akhirnya diterima kerja dan dekat dengan Sheila, yang menceritakan kisahnya setelah putus cinta. Kami sering pulang bersama, hingga ia mengajakku ke kosnya untuk berbicara lebih lanjut.

Pengalaman Pertama Saya - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Pengalaman Pertama Saya

👀 17 ⭐ 0.0

Nama saya Joko, dan saya baru terjun ke Cerita 17 Tahun ini. Saya sering berpindah-pindah sejak kecil karena mengikuti ayah saya yang bekerja di bank. Saat ini, saya hampir lulus kuliah di ibukota dan berusia 24 tahun, meskipun seharusnya sudah lulus setahun lalu karena kesibukan kerja dan main saham. Saya mulai onani di akhir kelas 4 SD atas ajaran teman. Saya juga selalu tertarik pada perempuan, dan sudah 18 kali pacaran. Doakan saya lulus ujian 'kompre' ya.

Kenangan Pemilu - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Kenangan Pemilu

👀 20 ⭐ 0.0

Cerita ini tentang pengalaman Ray selama kampanye Pemilu 1999 yang tak terlupakan. Pada malam 2 Juni 1999 sekitar pukul 21. 30, ia mengemudikan mobil di Jakarta untuk meliput persiapan kampanye. Meskipun kampanye resmi berlangsung keesokan harinya, banyak orang sudah berkumpul di seputar HI dengan bendera partai. Ray mengamati berbagai partai dan mengajukan pertanyaan tentang motivasi para simpatisan dan apakah pemimpin partai menghargai tindakan mereka. Ia juga melihat beberapa kelompok dengan atribut partai dan bersiap untuk meliput.

Cewek Oke - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Cewek Oke

👀 5 ⭐ 0.0

Ini adalah pengalaman saya saat baru kerja di Kuningan pada April 1999. Sekitar jam 12. 30 siang, saya pergi makan siang di tempat yang sepi. Setelah melihat menu, saya melihat seorang perempuan yang menarik perhatian. Tingginya sekitar 170 cm, dengan sepatu hak 7 cm dan rambut merah panjang. Dia mengenakan setelan cyan dan rok mini yang menarik. Saya menyapanya dan bertanya, "Makan sendiri saja? " Dia tersenyum manis dan memperkenalkan diri sebagai Katryn. Kami lalu duduk makan siang bersama.