Kategori: Konvensional

Dengan Orang Ketiga 01
Saya sekeluarga pernah tinggal di luar negeri selama 17 tahun dan sekarang sudah kembali ke Jakarta dengan tiga anak. Kami memiliki kehidupan yang bahagia dan menikmati hubungan seks. Terdapat keinginan untuk mencoba hubungan seks dengan orang lain, yang sering kami bicarakan. Suatu hari, istri saya bertemu dengan pria mix China-Amerika yang sangat seksi. Ketika saya bertanya, dia berkata tertarik untuk berhubungan badan dengan pria tersebut. Dia kemudian berhasil mengundang pria itu ke rumah saat saya sedang tugas ke luar negeri.

Liku-Liku Kehidupan Pribadiku 02
Sambungan dari bagian 01 menjelaskan pengalaman seksual sebelum dan setelah memiliki anak. Dulu, saat ejakulasi, penis dibenamkan dalam-dalam ke vagina. Sekarang, agar bisa mengatur kelahiran, penis dicabut saat ingin ejakulasi, dan spermanya disemprotkan di atas perut atau dada. Mereka juga sepakat untuk tidak memegang penis saat ejakulasi, tetapi menekannya di pangkal paha. Mas Adi menjelaskan bahwa ejakulasi lebih nikmat jika penis tertekan. Kadang-kadang, pengalamannya membuat penulis merindukan sperma Mas Adi.

PHK 02
Sambungan dari bagian 01 Dengan tidak sabar, lalu kuangkat rok terusannya ke atas dan kulepaskan dari kepalanya sehingga badannya telanjang hanya tertutup oleh BH dan CD saja, lalu segera badannya kubalik sehingga aku sekarang ada di atas badannya dan segera kaitan BH-nya kulepas sehingga tersembul buah dadanya yang besar. Kujilati dan kuhisap kedua payudaranya bergantian dan bu Tus hanya berdesah pelan. "sshh..., aahh..., paak..., sshh..., dan tangan kiriku kugunakan untuk melepas CD-nya dan kumasukkan jariku diantara belahan vaginanya yang sudah basah dan ini mungkin membuat bu Tus semakin keenakan dan terus mendesah. "sshh..., aduuhh..., paakk..., sshh..., aahh". Sambil tetap Kujilati payudaranya, sekarang kugunakan tanganku untuk melepas celana panjang dan CD-ku dan setelah berhasil, kembali kugunakan jari tanganku untuk mempermainkan vaginanya dan kembali kudengar desahannya. "sshh...,

PHK 01
Aku bekerja di perusahaan kontraktor swasta di Indramayu dengan sekitar 20 pegawai, termasuk 3 wanita. Pegawai umumnya berasal dari desa sekitar dan pria di perusahaan ini sudah bekerja selama lebih dari 15 tahun. Aku ditugaskan dari kantor pusat di Jakarta selama 1 tahun sebagai kepala personalia dan kepala keuangan. Istriku tidak tinggal di sini karena bekerja di Jakarta, jadi kami saling mengunjungi setiap akhir pekan. Hubungan antar pegawai sangat akrab, namun saat ini perusahaan mengalami krisis serius dan harus mengurangi pegawai sebanyak 5 orang dalam waktu sebulan.

Ita Sahabat Kantorku
Cerita ini dimulai ketika aku dan dua teman sekantorku, Edwin dan Ita, pergi ke Singapura untuk pelatihan produk software baru. Kami tinggal di Hotel Orchard, aku dan Edwin berbagi kamar di Lantai 10, sementara Ita di Lantai 6. Setelah istirahat, kami mengecek lokasi pelatihan untuk hari Senin. Tempat training ternyata dekat, kami berjalan dari hotel ke stasiun MRT Orchard dan berhenti di Bugis. Dalam perjalanan, Ita bertanya tentang tempat jual kondom unik. Setelah berdiskusi, kami pergi ke Lucky Plaza, dan Ita membeli kondom yang bisa menyala di malam hari.

Aku Dipertaruhkan Judi Suamiku
Rita (34) merasa putus asa karena suaminya, Aryo, menjadikannya pelacur. Ia tidak menyangka Aryo tega menjual tubuhnya. Mereka menikah lima tahun lalu dan memiliki anak, Rizal, yang saat ini berusia tiga tahun. Kehidupan mereka baik-baik saja hingga Rizal lahir, yang membuat waktu Rita tersita untuk mengurus anak. Aryo bekerja di perusahaan kayu, tetapi belakangan pulang larut malam dan menjelaskan bahwa ia mencari penghasilan tambahan. Rita khawatir setelah melihat Aryo pulang dalam keadaan mabuk.

Akibat Terlalu Dimanja
Aku terlahir dari keluarga yang cukup kaya, sebagai anak lelaki satu-satunya dan anak bungsu. Dua kakak perempuan ku lebih tua, dengan jarak usia lima hingga enam tahun. Diakibatkan posisiku, aku sangat dimanja, dan semua keinginanku selalu dikabulkan. Meski kini aku sudah dewasa, aku masih suka minta dikeloni saat tidur. Aku hanya tidak suka dikeloni Ayah. Aku menangis semalaman saat Mbak Indri menikah, tidak rela dia pergi, meski orang tua dan Mbak Indri berusaha menenangkanku.

Pemuas Nafsu Bos
Aku cepat-cepat memakai celana dan merapikan bajuku ketika mendengar ketukan di pintu. Sheila juga merapikan dirinya. Blusnya yang terbuka membuat dadanya terlihat. Dia menyuruhku membukakan pintu untuk Rosita yang datang dengan map. Rosita memandangku dengan aneh dan aku ingat waktu sudah hampir 14. 30, tanda makan siang telah usai. Sheila membaca proposal sementara aku duduk diam di sofa. Sheila bilang untuk melakukan tugas yang dia berikan. Hubunganku dan Sheila lebih dari sekadar atasan dan bawahan karena dia menuntut aktivitas seksual, padahal aku sudah menikah.

Akibat Buah Terlarang
Istri sudah ada, anak juga sudah sepasang, serta rumah dan mobil walau masih kredit juga sudah dimiliki. Awalnya, semua itu dimulai dari iseng. Kehidupan rumah tangga sebenarnya bahagia dengan istri yang cantik dan dua anak. Namun, keisengan itu hampir merusak segalanya. Dia mulai main ke klub karaoke dan tertarik pada seorang gadis muda yang menggoda. Tanpa disangka, keisengan itu terus berlanjut dan membuat hidupnya berisiko.

Demi Kepuasan
Entah apa yang membuatku tergila-gila kedalam permainan seks Tommy. Aku selalu ingin dekat dengannya. Ciuman, rabaan, dan keperkasaannya di ranjang membuatku ingin mengulanginya terus-menerus sampai aku puas. Sebagai wanita berusia 24 tahun, kebutuhan seksualku sangat tinggi. Jika tidak berhubungan seks dalam dua hari, aku merasa linglung. Suamiku, Firman, tidak mampu memenuhi semua keinginanku, sehingga aku mencari cara lain untuk mendapatkan kepuasan. Meskipun sudah memiliki seorang putri, aku merasa terjebak dalam situasi ini.

Istriku Mengkhayalkan Pria Lain
Pernikahanku dengan Dessy dilandasi cinta meskipun dia bukan gadis pertama aku. Namun, aku yakin dia adalah yang terakhir. Dessy yang manis dan mandiri membuatku merasa nyaman. Setelah mendapatkan penghasilan dari pekerjaanku, aku melamar Dessy setelah dua tahun berpacaran. Keluarga kami setuju, dan kami mengadakan pernikahan sederhana namun meriah di Surabaya. Pada usia 28 tahun, aku belum pernah berhubungan seks dan bertekad untuk menjaga keperjakaan sampai pernikahan. Kami memasuki kamar pengantin dengan kebahagiaan, meskipun aku sedikit grogi.

Di Belakang Suami, Aku Selingkuh
Kalau kini kuungkapkan kisah kehidupan asmaraku, itu berarti aku sudah tidak mampu lagi menyimpan rahasia ini seorang diri. Aku tahu, aku telah bermain api dengan berselingkuh dengan ayah tiriku. Semuanya berawal ketika aku kehilangan ayah kandungku pada usia 18 tahun. Ibu pandai mencari uang, jadi ekonomi keluarga tetap stabil. Dua tahun setelah kematian Ayah, Ibu ingin menikah lagi dengan Pak Juwono. Kami mengenalnya baik dan merestui keinginannya, karena Ibu masih muda dan Pak Juwono adalah duda tanpa anak.