Kategori: Konvensional

Anak SMU yang Nakal
Namaku adalah Andi, dan aku kuliah di universitas swasta di Bandung. Aku tinggal di kost dan berasal dari luar daerah. Aku menjalankan keagamaan yang kuat dan menghindari narkoba. Empat bulan lalu, pada Selasa sekitar jam 14:12, hari itu tampak mendung. Teman kostku, yang anak SMU, memberitahu bahwa teman-temannya akan datang. Setelah menunggu, Ria datang, dan kami mulai ngobrol. Setelah temanku pergi, kami berdua tinggal sendirian, dan aku merasa percaya diri dengan penampilanku.

Tante DB yang Seksi
Saya sebelumnya ingin berterima kasih atas perhatian rekan pembaca sekalian terhadap tulisan saya terdahulu, "WANITA HAMIL PENGGODA". Rekan pembaca mungkin sudah tahu kisahku dengan Shebi. Setelah kejadian di rumah Tante DB, aku dan Shebi belum bercinta lagi. Tetapi aku dapat memulai kisah baru dengan temannya Shebi, yaitu Tante DB. Aku menepati janjiku untuk datang ke rumah Tante DB untuk mengambil dana untuk proyek perayaan ulang tahunnya. Aku datang sekitar pukul 13:00 dan diterima langsung oleh Tante DB, yang membuka percakapan dengan ramah.

Kejutan Tidak Terduga
Siang itu, aku pulang kuliah lebih cepat karena kakiku sakit setelah terkilir saat bermain sepak bola. Aku bergegas pulang dengan motor untuk memberi obat dan istirahat. Setibanya di rumah, suasana sepi karena semua orang sedang bekerja atau bersekolah, hanya ada pembantu, Mbak Suli. Dia terlihat menarik dan mengenakan baju ketat. Saat melihatku, Mbak Suli bertanya kenapa pulang cepat. Aku menjelaskan sakit di kakiku, dan dia spontan menarik celana panjangku untuk melihatnya.

Nikmatnya Bercinta di Pagi Hari
Sesaat aku terkejut ketika Yuyun telah menanggalkan busananya di hadapanku, aku hanya terdiam dengan terpaku oleh keindahan tubuhnya. Yuyun adalah kakak pacarku, Naning. Kami sering berbincang, jalan-jalan, dan makan bersama. Yuyun sudah memiliki suami, tetapi hubungan mereka tidak harmonis. Dia sering bercerita tentang kehidupannya dan meneleponku saat istirahat bekerja. Suatu hari, dia bertanya apakah aku ada acara, dan mengajukan untuk datang ke rumahku sendiri tanpa Naning. Aku setuju dan menunggu kedatangannya.

Let It Rain 02
Aku menghampiri tempat tidurnya yang tertata rapi dan berbaring. Ia ragu, namun akhirnya duduk di sisi tempat tidur. Aku menyuruhnya untuk melepas kaosnya dengan perlahan. Ia melakukannya, memperlihatkan dadanya. Kami saling menatap dan ia tampak penasaran. Saat aku menyebutkan celanaku basah, ia tersenyum, tetapi masih belum bergerak untuk membantuku. Aku mengangkat sedikit celanaku, dan dia menahan tubuhku sambil menatapku dengan penuh perhatian.

Let It Rain 01
Salam kenal untuk semua penikmat 17Tahun.com. Namaku Nessa, saya sedang menyelesaikan skripsi S1 di kota B. Kali ini, saya ingin membagikan isi diary yang ingin dipublikasikan. Saya menggunakan akun email teman saya, Dytha, yang baik hati. Di dalam diary, Nessa menceritakan pengalaman intimnya dengan seorang pria. Dia merasa terpesona dan terpuruk dalam perasaannya. Namun, saat mendengar suara Risa di luar, dia sadar waktu berlalu dan perlu merapikan diri sebelum melanjutkan tidurnya.

Kirani
Kenalkan, panggil saja aku Raymond (Ray). Saat ini berusia 22 tahun dan kuliah di sebuah universitas terkemuka di Surabaya, tetapi belum lulus. Aku merasa tidak ganteng, pandai, atau alim. Aku adalah mantan pecandu yang sudah rehab. Setiap hari, aku melakukan hubungan seksual dengan perawan kampus atau anak SMU. Aku merasa beruntung lahir dalam keluarga menengah yang membelikanku mobil untuk kuliah. Aku mengenal Kirani melalui nomor telpon di phonebook temanku dan mencoba menghubunginya.

Live Forever
Enam bulan setelah Ngatinah pergi, hidupku terasa sepi. Kopi yang kubuat sendiri pun terasa kecut. Keberadaan anak-anak yang kini di negeri jiran membuatku merasa diabaikan, mereka hanya mengirimkan uang. Aku pergi ke luar rumah, menikmati angin panas yang membuat tubuhku terasa linu. Duduk di teras bambu, aku memikirkan kenangan bersamanya. Ingatan akan perjuangan dan kehangatannya mengingatkanku pada masa lalu yang indah, membuatku merindukan kehadirannya. Kenangan itu membangkitkan rasa haru dan keinginan untuk bersamanya lagi.

Mbak Siska dan Mbak Lisa
Suasana rumah saat itu sangat sepi karena keluargaku pergi berlibur. Di rumah hanya ada Mbak Siska, Lisa, dan pembantuku, Sri. Banyak orang yang memuji wajah dan tubuh Mbak Siska dan Lisa, bahkan beberapa temanku ingin berpacaran dengan mereka. Kadang pacarku cemburu melihat perhatian yang mereka dapatkan. Setelah pulang kuliah bersama pacarku, aku merasa kurang puas dengan hubungan kami. Setelah mengantar pacarku pulang, aku melihat Mbak Siska baru selesai mandi dan masuk ke kamar. Aku terangsang melihatnya dan masuk ke kamarnya yang tidak terkunci.

Petualangan Menyambut Valentine
Di cerita kali ini, penulis mencoba mengambil sudut pandang wanita. Biasanya, penulis menulis dari sudut pandang laki-laki. Kali ini, penulis berbincang dengan ceweknya yang jadi tokoh utama untuk memahami perasaan wanita. Namanya Vania, gadis 17 tahun, siswa kelas 3 SMA. Dia memiliki latar belakang campuran Barat dan Chinese, yang membuatnya menarik. Vania percaya diri dengan kecantikannya, meski belum pernah tidur dengan pria. Dia merasa cukup ahli dalam hal-hal intim karena pengaruh teman-temannya. Cerita dimulai pada tanggal 12 Februari, sekitar jam 4 sore.

Titin 02
Sambungan dari bagian 01 "Hai. . . " suara datar dari orang seberang. Yes! Aku bersorak. Ternyata Kristin sudah mau menerima teleponku. "Kris? " "Ya. Bagaimana kabar si Kecil? " tanyanya. "Dia baru saja bobo. Dia sangat sedih kau tidak ada, mencarimu terus. " "Aku tahu," katanya lirih. "Maafkan aku. " Sepertinya Kristin bersedia mendengarku. "Maafkanlah segala dosa-dosaku. Aku akan berubah jika kau bersedia memberiku second chance. " "Kau tahu ini bukan pertama kalinya kita argue soal ini. " "Baru kali ini aku benar-benar sadar akan kehilangan kamu. " Terdengar isakannya. "Di mana kau sekarang? " "Aku. . . di apartment Crystal. " "Aku jemput sekarang ya," pintaku. "Jangan! Jangan bangunkan si Kecil. " "Kalau gitu, kau nyetir sendiri ya! " "Tin? " "Gak napa-napa. " "Pulang ya sekarang. Aku sangat mencintaimu. "

Titin 01
Kenangan musim dingin, di Western Hemisphere, Si Kecil baru saja tertidur setelah menangisi ibunya yang tidak ada. Dia baru berusia dua tahun, tetapi sudah mengerti arti kasih sayang seorang ibu. Tiga hari ini sangat sulit, terutama karena hatiku yang hancur dan amarahku yang masih ada. Aku menyadari bahwa aku terlalu sibuk dan kurang memperhatikan kebutuhan Kristen. Dia sering memberi sinyal tentang ketidakpuasan emosionalnya. Aku pernah menyakitinya dengan tamparan, dan kini aku penuh penyesalan.