Kategori: Konvensional

Gadis Pemijat 01
Naik bis memang harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat kerja. Sudah jam 13:00 dan banyak WP (wanita pekerja) yang datang. Mereka, baik muda maupun kecil, biasanya mengenakan pakaian ketat, lalu mengganti dengan pakaian dinas. Pakaian dinas mereka memiliki warna yang berbeda setiap hari dengan nama di dada dan nama ditulis di dalam rok mini. Jam segini, kebanyakan yang datang adalah senior. Mbak Febby dan Mbak Anna muncul dengan ponsel terbaru. Ada juga wanita berpakaian ungu muda; saya penasaran siapa dia, terlihat sekitar 30 tahun dengan pinggul besar.

Kejamnya Ibukota
Namaku Budi. Karena krisis yang berkepanjangan, aku dipecat dari pekerjaan. Dengan modal seadanya, aku mencoba berwirausaha. Saat usaha mulai baik, peralatanku dicuri. Aku kemudian meminjam uang pada saudara untuk memulai usaha di lokasi baru yang lebih aman. Pemasukan jadi tidak begitu baik, tetapi aku bersyukur karena tempatnya aman. Aku memiliki istri, Ida, yang bekerja di perusahaan swasta, tetapi gajinya tidak mencukupi setelah dipotong biaya. Aku usulkan agar dia berhenti bekerja dan membantu usahaku, tetapi dia menolak.

Kenangan Cilegon
Kisah ini adalah cerita nyata dari pengalaman seorang mahasiswa di Cilegon, Jawa Barat. Kota tersebut sangat panas dengan harga kebutuhan yang tinggi. Ia menghabiskan hari-harinya dengan kuliah di pagi hingga siang, kemudian nongkrong dan malam keluyuran. Ia sering bermain bilyard atau hanya mengamati orang lain. Ia bertemu dengan seorang waitress bernama Lastri yang menarik perhatiannya. Lastri membuatnya gugup dengan lirikannya dan cara duduknya. Saat Lastri istirahat, dia duduk di sebelahnya, dan si mahasiswa menyapanya dengan bercanda mengenai skor.

Saat SMU yang Indah
Kisah ini bisa jadi nyata atau fiksi, tergantung pada pembaca. Ini adalah cerita tentang seorang pria yang sudah 3 tahun mengejar gadis bernama Prima, karena dia jatuh cinta pada senyumnya dan wajahnya yang manis. Prima tidak terlalu mencolok, dengan tubuh yang montok dan rambut keriting pendek. Mereka selalu sekelas dan duduk berdekatan. Suatu malam di kelas 3, pria itu mengajak Prima ke perkemahan anggota Pecinta Alam, meskipun Prima sudah punya pacar yang juga ikut sebagai panitia.

Kenikmatan Dengan ABG
Aku kuliah di suatu perguruan tinggi swasta di Malang dan berkenalan dengan gadis SMU bernama Naning. Dia sangat cantik dan banyak yang suka padanya. Aku mendekatinya meskipun dia sudah punya pacar, dan berusaha membuatnya meninggalkan pacarnya. Ternyata, dia mau meninggalkan pacarnya dan mulai dekat denganku. Kami berjanji untuk bertemu di rumahnya dan aku mengajaknya ke kontrakanku. Di kamar, kami berbagi cerita, tetapi pikiranku mulai terganggu saat menatapnya dan dia bertanya, "Mas. . . kalau di rumah ngapain aja? "

Wanita Penuh Variasi
Halo, saya penggemar situs 17tahun.com. Saya ingin menyumbangkan cerita rekaan yang tidak ada hubungannya dengan nama, tempat, dan kejadian sebenarnya. Saya menggunakan nama saya, Jeffry, dan saat ini saya kuliah di salah satu PTS di kota besar di Indonesia. Hari ini adalah hari pertama saya di kota ini menjelang perkuliahan. Setelah tiba dari kampung, saya pergi ke kost yang baru saya kenal. Setelah menekan bel, seorang wanita setengah baya memanggil saya dan menanyakan nama saya. Dia ternyata adalah ibu kost yang tinggal di sebelah. Dia kemudian membawa saya masuk dan menjelaskan tentang tempat kost ini, yang terdiri dari empat tingkat. Di dalamnya sudah ada beberapa penghuni.

Kenangan Menjadi Comblang
Sewaktu di SMU, aku punya teman akrab yang ayahnya pejabat pajak. Kami sering bolos sekolah dan aku melindunginya karena bisa bela diri. Kami naksir gadis adik kelas, lalu berencana saling membantu. Namun, sampai lulus SMU, kami tidak berhasil mendapatkannya. Akhirnya, aku bantu temanku, Budi, yang masih punya pacar. Aku membuat strategi agar gadis incarannya, Ica, bisa jadi pacarnya. Kami jadi akrab, dan meski banyak yang mengira kami pacaran, aku anggap Ica seperti adikku. Akhirnya, Ica menyukai Budi, dan Budi putus dengan pacarnya untuk berpacaran dengan Ica, tapi tidak lama.

Ketagihan Seks
Saya seorang mahasiswa di Yogyakarta, nama saya Borris. Cerita ini adalah kisah nyata saya yang masih berlangsung. Saya merasa jenuh dan ingin mencari pengalaman baru dengan wanita lain. Kisah ini dimulai saat saya berpacaran dengan Mia, mahasiswi dari kampus berbeda. Setelah dua bulan, Mia menunjukkan bahwa dia adalah penganut seks bebas. Ia bercerita bahwa selama tiga bulan tidak pernah disentuh laki-laki, dan saya sangat terkejut mendengarnya. Saat dia menawarkan untuk berhubungan, saya akhirnya setuju meskipun belum pernah melakukannya sebelumnya.

Satu Malam di Ruang Komputer
Hampir tidak percaya sudah larut malam, aku masih di ruang komputer kampus sendirian setelah seharian menulis tugas. Setelah selesai, aku membuka internet dan melihat gambar-gambar pornografi. Mula-mula terasa aneh, tapi fantasi muncul ketika membayangkan adegan tersebut. Tiba-tiba, suara pintu mengagetkanku, dan aku menyadari sudah malam. Seorang perempuan masuk membawa beberapa kertas dan buku, lalu mulai menggunakan komputernya. Aku merasa lega ada teman, meski dia tidak memperhatikan aku sama sekali. Wajahnya manis dan aku terus membuka situs yang sama.

Perselingkuhan Yayuk 02
Enos merasakan kehangatan dari Yayuk. Karena nafsu, Yayuk menarik Enos masuk ke dalam dirinya. Enos merasa senang memiliki pasangan bercinta yang menggairahkan. Sebelum itu, Enos telah mempersiapkan diri dengan obat agar lebih tahan lama. Meskipun Yayuk awalnya meringis, ia mulai merasa nyaman setelah Enos memberi ciuman mesra. Yayuk menikmati saat-saat ketika otot-ototnya berfungsi, dan sensasi puncak mulai mendekat. Ketika Enos menggoyangkan tubuhnya, Yayuk akhirnya berorgasme, menyembunyikan suaranya dengan menggigit pundak Enos.

Perselingkuhan Yayuk 01
Yayuk adalah sepupu Ibuku yang menikah dengan Heru, seorang sarjana ekonomi dan staf kantor pajak di Kalimantan. Setelah menikah, Yayuk tinggal bersama Heru dan ibunya. Setahun setelah menikah, mereka pergi berlebaran ke Jawa menggunakan transportasi laut yang lebih murah karena membawa barang untuk atasan Heru. Mereka tidak mendapat kamar di kapal dan harus tidur di geladak kapal yang dingin. Yayuk, yang berani, bertanya kepada Kapten kapal tentang kemungkinan kamar, dan Kapten menyuruhnya untuk bertanya pada Enos, Perwira Satu yang mengatur penumpang.
