Kategori: Setengah_baya
Bu Lestari 01
Kejadinya 13 tahun yang lalu, aku kuliah di kota S dan punya teman bernama Yon dari kota W. Kami dekat sekali, sering belajar, ngobrol, dan jalan bersama. Yon baik hati dan tinggal di rumah tantenya, Ibu Tari. Setelah lulus S1, Yon menikah dan pindah ke Jakarta, meninggalkan Ibu Tari dan suaminya. Yon minta tinggal di luar rumah utama agar tidak mengganggu saat pulang larut malam. Dia mengatur ruangan gudang menjadi kamar dan menawari aku untuk tinggal bersamanya.
Warung Langganan
Namaku Otong (bukan nama sebenarnya) dan aku bekerja di sebuah perusahaan terkenal di Jawa Barat. Aku tinggal di perkampungan dekat kantor yang dikenal dengan gadis-gadis cantiknya. Setiap pulang kantor, aku dan teman-teman kost sering menggoda cewek-cewek yang lewat. Di sebelah kostku ada warung kecil milik Ibu Ita, seorang janda beranak satu, yang buka dari pagi hingga malam. Aku sudah sering berhutang di warung itu. Sepulang kantor, aku mandi, pakai sarung, dan duduk di depan TV sambil ngobrol dengan teman-teman kost sambil menikmati kopi dan singkong goreng. Namun, rasanya kurang karena tidak ada rokok.
Salah Sambung
Untuk menyelesaikan tugas kuliah, aku harus meminjam buku dari teman. Namun, bukunya sedang dipinjam oleh teman ceweknya. Dia menyarankan agar aku menelepon temannya. Setelah mencatat nomor telepon, aku menelpon. Suara cewek di seberang mengaku tidak ada nama yang kutanyakan, jadi ternyata salah sambung. Kami akhirnya berkenalan dan mengobrol panjang. Cewek itu, Erni, tinggal di Lebak Bulus. Ia mengajak aku ke rumahnya untuk ngobrol langsung. Sesampainya di sana, dia menyambutku dan bertanya mau minum apa. Aku minta kopi sambil menunggu Erni membuatnya.
Break, Break..., Tantepun Didapat
Sejak di SLTA, saya hobi merakit alat elektronik, termasuk Handheld Transceiver (HT). Setelah merakitnya, saya sering menggunakannya untuk berkomunikasi dan mengisi waktu. Suatu malam, saya ngobrol dengan seorang wanita di channel khusus. Kami mengobrol asyik hingga larut malam. Ketika saya bertanya tentang tindakan lebih lanjut, dia menjawab bahwa kami hanya bisa berbicara. Kami melanjutkan pembicaraan dengan rayuan. Pada akhirnya, kami merencanakan untuk bertemu di Matahari Plasa.
Akibat Nonton Film Biru
Saya punya pengalaman menarik dengan seorang ibu rumah tangga yang sepertinya baru pertama kali menonton film dewasa. Saat pulang setelah menyewa laser disk, dia menyapa dan bertanya tentang film yang saya bawa. Saya bilang itu film dewasa, dan dia awalnya mencela pilihan saya. Namun, saya mengajaknya nonton, dan dia setuju karena belum pernah melihat film seperti itu. Selama menonton, saya bertanya apakah dia pernah melakukan anal seks, dan dia menjawab tidak dengan malu. Saya menjelaskan bahwa banyak wanita yang mencobanya, dan dia terkejut mendengar penjelasan saya.