Kategori: Daun_muda

Lalu Lintas Birahi
Rudi adalah pria berusia awal 30-an yang bekerja sebagai pialang di perusahaan sekuritas dan menjalani hidup yang lumayan, tanpa ada yang aneh. Ia merasa tertekan dalam pekerjaannya namun masih menikmatinya, dan kehidupan seksnya juga baik karena ia menghindari 'sex shopping'. Sore itu, pasar sangat menguntungkan baginya, dan ia merasa puas. Rudi melihat rekan-rekan wanitanya bekerja, tetapi memilih untuk pulang. Namun, ia teringat bahwa pulangnya bisa ditunda. Ia mengalami kemacetan saat mengemudi keluar dari gedung kantornya.

Indahnya Tubuh Anak Pelangganku 03
Jantungku berdebar kencang saat melihat Nita dan ketiga temannya, Indra, Lusi, dan Ita, yang berjalan menuju kamar. Aku merasa bingung namun memutuskan untuk bertindak spontan. Aku meminta mereka duduk di tepi ranjang dan meyakinkan mereka untuk tidak takut. Aku menjelaskan bahwa mereka tidak perlu malu dan harus mengikuti perintahku. Setelah beberapa sambutan, mereka tampak setuju dan tersenyum meski merasa malu. Aku kemudian menginstruksikan mereka untuk berdiri berpasangan.

Indahnya Tubuh Anak Pelangganku 02
kecepatan tinggi, meledaklah muatan di dalamnya. batang kejantananku menghujam keras, dan kandas di dasar jurang. Anita pun melengking panjang sambil mendekap kencang tubuhku, lalu tubuhnya bergetar hebat. Sebuah kenikmatan tanpa cela, sempurna. Keesokkan harinya aku mendapat telepon dari Ibu Yuli. Perasaanku mendadak tegang dan kacau, kuatir beliau mengetahui skandalku dengan anaknya. Mulanya aku tidak berani menerimanya, tapi daripada Ibu Yuli nanti ngomongin semua perbuatanku pada teman sekerjaku, terpaksa kuterima teleponnya dengan nada gemetar. "Hallooo. . apa kabar Bu Yuli. " "Oh baik, terima kasih lho, parabola Ibu sekarang sudah bagus, dan sekalian Ibu mau nanyakan ongkos servisnya berapa. . " "Ah. nggak usah deh, Bu. . Cuman rusak sedikit kok, hanya karena kena angin jadi arahnya berubah. " "Jangan begitu, nanti Ibu nggak mau nyervis ke tempatmu lagi lho. " "Wah. . tapi saya cuman sebentar saja kerjanya. " "Iya, bagaimanapun khan kamu sudah keluar keringat, jadi ibu mesti bayar. Nanti siang yach, kamu ke rumah ibu. Ibu tunggu lho. " "Iya dech kalau Ibu maunya begitu, tapi sebelumnya terima kasih, Bu. " Begitulah akhirnya aku nongol lagi di rumah Ibu Yuli. Lagi-lagi Nita yang menerimaku. "Wah, terlambat Oom. Ibu dari tadi nungguin Oom datang. Barusan saja Ibu pergi arisan ke kantornya. Tapi masuk saja Oom, soalnya ada titipan dari

Indahnya Tubuh Anak Pelangganku 01
Suatu hari, aku diperintahkan oleh bos untuk mengunjungi rumah Ibu Yuli karena antena parabola mereka rusak setelah hujan. Saat sampai, aku disambut oleh Anita, anak SMP Ibu Yuli, yang baru pulang sekolah. Ia memberitahuku bahwa ibunya biasanya pulang sore. Aku menjelaskan bahwa aku datang untuk memperbaiki parabola yang tidak bisa menangkap gambar. Merasa rugi karena tidak bisa nonton acara favoritnya, Anita memintaku untuk segera memperbaiki. Setelah 20 menit, aku berhasil memperbaiki parabola itu dan meminta Anita untuk memegang tangga saat aku akan turun.

Adik Tanteku yang Lugu 04
Sambungan dari bagian 03 Tante Rani membuka celana renangnya dan memegangnya sambil merangkul Arie. Batang kemaluan Arie langsung masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Rani yang sudah dibuka lebar-lebar dengan posisi kedua kakinya menempel di pundak Arie. Beberapa detik kemudian, setelah liang kewanitaan Tante Rani telah melahap semua batang kemaluan Arie dan dirasakannya batang kemaluan Arie sudah menegang. Tante Rani menciumnya dengan cepat dan langsung mendorong Arie sambil pergi dan terseyum manis meninggalkan Arie yang tampak kebingungan dengan batang kemaluannya yang sedang menegang. Mendapat perlakuan itu Arie menjadi tambah bernafsu kepada Tante Rani, dan ia berjanji kalau ada kesempatan lagi ia akan menghabisinya sampai ia merasa kelelahan. Lalu Arie langsung pergi meninggalkan kolam itu untuk membersihkan badannya. Setelah di kamar, Arie langsung membuka semua bajunya

Adik Tanteku yang Lugu 03
Sambungan dari bagian 02 Tangan Tante Rani terus memainkan batang kemaluan Arie dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang. "Aduh punya kamu ternyata besar juga," bisik Tante Rani mesra sambil terus memainkan batang kejantanan Arie dengan kedua tangannya. "Masa kamu tega sama Tante dengan tidak memberikan reaksi apa pun Riee," bisik Tante Rani dengan nafas yang berat. Mendengar ejekan itu hati Arie semakin berontak dan rasanya ingin menelan tubuh molek di depannya bulat-bulat dan membuktikan pada tantenya itu bahwa saya sebetulnya bisa lebih mampu dari Pak Dadi. Mulut Tante Rani yang merekah telah mengulum batang kemaluan Arie dengan liarnya dan terlihat badan Tante Rani seperti orang yang tersengat setrum ribuan volt. "Ayoo doong Riee, masa kamu akan menyiksa Tante dengan begini... ayo dong gerakin tanganmu."

Adik Tanteku yang Lugu 02
Arie menghentikan mobil di pinggir jalan dan menolak permintaan Tante Rani. Tante Rani menunjukkan dadanya, tetapi Arie tidak memberi reaksi. Setelah itu, tante kembali mengenakan bajunya dan duduk diam sampai mereka tiba di rumah. Perjalanan membuat Arie canggung. Arie semakin dekat dengan Yuni, yang sering meminta bantuannya saat ada PR. Suatu saat Yuni kesulitan PR matematika dan masuk ke kamar Arie saat ia baru keluar dari kamar mandi tanpa pakaian. Yuni melihat Arie dan segera berbalik sambil menutup wajahnya. Arie tersenyum dan berkata, "Mangkanya, kalau masuk kamar ketok pintu. "

Adik Tanteku yang Lugu 01
Sudah menjadi cita-cita Arie sejak kecil untuk berkuliah, terutama karena sedikitnya orang di kampungnya yang melanjutkan pendidikan tinggi. Banyak dari mereka berasal dari keluarga sederhana dan hidup di garis kemiskinan. Jarak perguruan tinggi yang jauh juga menjadi tantangan, karena membutuhkan banyak kendaraan untuk sampai ke sana. Setelah menyelesaikan SMA, Arie bingung karena tidak tahu langkah selanjutnya, meskipun keinginannya untuk kuliah tetap kuat. Ia bercerita kepada orang tuanya yang memberikan saran, termasuk menjual sawah dan tinggal di rumah kakak ibunya. Dukungan orang tuanya meningkatkan semangat Arie untuk melanjutkan pendidikan.

Pengalaman Masa Kecilku
Saya ingin berteman dengan Anda. Setelah pulang sekolah, saya sering bermain sendiri karena tidak ada teman. Saya kadang pergi ke rumah tetangga sebelah yang juga memiliki anak. Anak tetangga ini adalah seorang cewek manis dengan rambut panjang, tinggi di atas saya, dan dua tahun lebih tua. Dia berumur sekitar 13 tahun. Saya sering bermain di rumahnya karena orang tuanya baik, terutama karena dia jarang bergaul. Teman saya yang bernama Siska sering ditinggal sendiri di rumah karena ibunya bekerja sebagai bidan. Dia kadang datang ke rumah saya untuk bermain.

Les Privat 02
Teks ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Fanny yang mengalami pengalaman intim untuk pertama kalinya dengan seorang pria. Fanny merasakan sensasi yang dirasakan selama adegan tersebut dan juga merasakan kedekatan emosional dengan si pria. Terlepas dari perasaan puas yang dialami Fanny setelah adegan tersebut, dia juga merasa khawatir tentang kemungkinan kehamilan. Namun, pria tersebut dengan sabar menjelaskan bahwa tidak mungkin Fanny hamil, dan Fanny akhirnya merasa lega dan aman. Setelah pengalaman itu, Fanny dan pria itu bisa merasa puas dan masing-masing menitikkkan air mata bahagia. Pada akhir teks, Fanny kembali ke rumah dengan perasaan puas dan berpamitan dengan si pria.

Les Privat 01
Fanny merupakan seorang gadis yang cantik dan berasal dari keluarga yang cukup berada. Dia mulai mengikuti les privat fisika di rumah seorang duda bernama Renne Lobo. Rumah Renne terkesan romantis dan nyaman, dengan ruang kerja, perpustakaan, dan ruang tidur yang dihiasi dengan artistik. Renne memberikan pujian kepada Fanny dan memuji kecantikannya. Saat Fanny mengerjakan tugas, Renne secara tidak sengaja menyentuh tangannya dan membuatnya merasa tersanjung. Mereka berdua sempat berbincang, dan Renne merasa tertarik pada Fanny. Renner sengaja membuat Fanny menyukainya dan mengarahkan Fanny pada perilaku yang lebih dewasa, membuatnya makin terlena oleh perasaan yang tak terlukiskan. Saat Renne membuka kancing baju Fanny dan menarik bajunya ke atas, Fanny menggelinjang nikmat dan merasa terlena dengan ciuman hangat dan tarian jari-jariku di atas perutnya. Renner secara terus-menerus mempermainkan tubuh dan perasaan gadis itu, memperlakukan Fanny dengan halus, lembut, dan tidak terburu-buru. Fanny menjadi penasaran dan bernafsu yang membuat gadis itu pasrah saat Renne menyusup ke belakang dan membuka kancingnya. Saat melihat tindakan-tindakan yang dilakukan Renne, Fanny merasa ketagihan, mengeluarkan lendir, dan mulai merespons secara aktif.

Pengalamanku yang Menyenangkan 02
Pertama kali merasakan orgasme, aku merasakan badanku lemas dan hanya bisa memandang saja apa yang dilakukan oleh Om Bayu. Om Bayu mulai melepaskan pakaian dan memperlihatkan kemaluannya padaku. Meskipun agak ngeri, aku merasa terangsang dengan apa yang dilakukan oleh Om Bayu. Kemaluan Om Bayu yang besar membuatku takut, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa karena badanku terasa lemas. Om Bayu mulai memainkan kemaluannya di hadapanku, dan aku merasa tidak berdaya. Om Bayu kemudian melakukan hubungan seks dengan memaksa masuk ke dalam vaginaku. Meskipun terasa sakit, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa meskipun diselingi rasa sakit. Aku meledak dalam sensasi, tapi Om Bayu terus melakukan hubungan seks dengan paksa. Sampai pada saat akhirnya, Om Bayu mengeluarkan sperma di atas perutku dan kami tergolek lemas. Meskipun merasa gamang, beberapa hari kemudian aku merasa ingin merasakan kembali kenikmatan yang sama. Akhirnya, aku kembali ke rumah Om Bayu untuk merasakan kenikmatan hubungan seks lagi. Itulah kisah mengenai pengalaman pertama kali aku merasakan kenikmatan hubungan seks.