Kategori: Penyiksaan

Kisah Perbudakan Ratih 06
Ratih berada di kaki ranjang dan Lisa mengatur posisinya. Rantai di leher Ratih dililitkan di sayap kayu, menarik lehernya menuju celah antara sayap itu. Ratih tidak bisa mengangkat kepala dan terpaksa menungging dengan pantat lebih tinggi. Lisa mengambil tali, mengikat satu ujung di pergelangan kaki kanan Ratih, lalu merentangkannya hingga pergelangan kaki kiri. Sementara itu, Surya mengikatkan tali dari kaki kanan Ratih ke tonggak gada dan membelit pinggangnya, berakhir di kaki kiri, membuat Ratih tidak bisa bergerak.

Kisah Perbudakan Ratih 05
Sambungan dari bagian 04 HUKUMAN DIMULAI. Sekitar setengah jam berlalu, Lisa menemukan Ratih yang menunggu di tempatnya. Lisa merasa bingung tentang bagaimana memulai. Surya menawarkan untuk memulainya dengan penobatan Ratih sebagai budak. Ia menunjukkan peralatan yang sudah disiapkan. Lisa menolak untuk memanggil Surya dengan 'Pak', dan mereka setuju untuk saling memanggil lebih akrab. Lisa berpikir mereka tidak perlu repot dan menyarankan agar budak mereka yang mengurusnya, membuat Ratih terkejut dan siap menunggu perintah.

Kisah Perbudakan Ratih 04
Sambungan dari bagian 03 UJI KELAYAKAN. Di rumah, Surya merasa gelisah menunggu kepulangan istrinya, Ratih. Ia khawatir bahwa Ratih akan mengingkari kesepakatan mereka. Meskipun begitu, ia berusaha meyakinkan diri bahwa istrinya akan kembali. Surya mulai mengumpulkan barang-barang di ruang tamu dengan rasa kemenangan. Tiba-tiba, ia mendengar suara mobil dan segera melihat Ratih keluar mobil, membimbing seorang wanita dengan pembalut mata. Surya meminta Ratih menutup pintu dan membuka penutup mata wanita itu. Wanita itu melaksanakan perintah Surya.

Kisah Perbudakan Ratih 03
"Anda sudah ada yang punya! " perintahnya. Meskipun merasa aneh, Ratih mengenakan celana dalam Surya. Dia diperbolehkan memakai pakaian luar untuk menutupi tubuhnya. Sekitar pukul 18. 00, Ratih pergi ke NightClub untuk mencari wanita penghibur sebagai bintang tamu dalam acara suaminya. Meskipun merasa terhina, dia tidak ada pilihan lain, khawatir dengan rekaman bugilnya yang bisa tersebar. Ratih ragu untuk turun dari mobil saat melihat wanita muda sendirian, namun akhirnya melihat seseorang yang menarik perhatiannya.

Kisah Perbudakan Ratih 02
Sambungan dari bagian 01 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini; Nama: Ratih Puspaningrum Tempat/tgl. lahir: Cirebon, 15 Maret 1968 Untuk selanjutnya disebut sebagai pihak pertama, merupakan istri sah dari: Nama: Surya Hadibrata Tempat/tgl. lahir: Jogjakarta, 27 Juli 1966 Untuk selanjutnya disebut sebagai pihak kedua. Saya sebagai pihak pertama mengakui secara sadar bahwa telah mengkhianati kesucian perkawinan saya dengan pihak kedua dengan melakukan perbuatan serong bersama seorang laki-laki bernama ANTON BAGASPATI. Karenanya saya telah menjadikan diri saya lebih hina daripada pelacur, sebagaimana yang telah saya tuliskan sendiri di badan saya ini, LONTE. Menyadari aib yang telah saya lakukan tersebut, saya ikhlas menerima segala hukuman yang akan dijatuhkan oleh pihak kedua tanpa keberatan apapun. Saya menyerahkan diri saya sepenuhnya, jiwa dan raga ke dalam kendali pihak kedua. Dengan demikian pihak kedua bebas melakukan segala sesuatu yang dianggapnya perlu terhadap saya, baik secara jasmani maupun rohani. Segala perbuatan pihak kedua terhadap saya kelak tidak akan dapat dituntut baik secara hukum, agama, moral, maupun adat istiadat dan sebagainya oleh siapapun juga. Dengan ini juga saya mengijinkan pihak kedua menggunakan peralatan apapun dan juga mengijinkannya melibatkan siapa pun yang dinginkannya untuk membantu pihak kedua menjatuhkan hukuman terhadap saya. Pernyataan ini saya buat dalam.

Kisah Perbudakan Ratih 01
Surya merasa curiga terhadap istrinya, Ratih, karena sudah sebulan Ratih menolak berhubungan intim dengan berbagai alasan. Ketika Ratih akhirnya setuju, hubungan itu terasa dingin dan Surya merasa kecewa. Pagi ini, Surya meminjam mobil staf dan kembali ke rumah dengan videocam untuk mengamati kegiatan Ratih sepanjang hari. Saat tiba di rumah, ia tidak melihat tanda-tanda kesibukan dan menemukan sebuah mobil yang tidak dikenal terparkir di taman dekat rumahnya.

Siksaan Tanpa Ampun
Malam semakin larut saat Mei menunggu angkutan umum pulang kerja dari pasar swalayan. Dia sudah bekerja di sana selama lebih dari seminggu hingga pukul sepuluh malam. Mei memiliki wajah cantik dan tubuh proporsional yang menarik perhatian. Tiga lelaki, Johan, Wijaya, dan Steven, telah mengawasinya selama tiga hari dengan niat jahat. Di hari keempat, mereka melihat kesempatan ketika tempat itu sepi. Johan mengeluarkan pisau lipat dan menodongkannya kepada Mei, yang merasa sangat ketakutan.

Lika-Liku Kehidupanku 03
Dewa dan Edward terlibat dalam pengalaman intim. Edward menggoyang Dewa sambil merasa nikmat. Dewa menunjukkan reaksi saat merasakan kehadiran Edward. Keduanya merasakan kesenangan yang luar biasa. Setelah sepuluh menit, Dewa mencapai orgasme, dan Edward merasakan cairan hangat. Dewa kemudian mencium Edward dan berterima kasih, menunjukkan keberaniannya. Mereka saling berciuman dalam keadaan berkeringat. Edward belum selesai dan mulai mengocok penisnya, sementara Dewa juga berani melakukan kontak fisik lebih dekat.

Lika-Liku Kehidupanku 02
Setelah lama, Dewa mengeluarkan alatnya dari Wedi, dan terdengar bunyi "Plop. . ! ". Wedi bertanya panjang alat Dewa, dan saat mendengar jawabannya, dia mengungkapkan rasa sesaknya. Wedi juga ingin melanjutkan hubungan mereka karena suaminya sering pergi. Namun, Dewa merasa sudah cukup dan ingin pulang, berharap Wedi memenuhi janji pembayaran. Tiba-tiba terdengar klakson mobil, dan Wedi menyatakan bahwa itu suaminya. Dewa panik dan meminta Wedi untuk tidak membuka pintu sebelum merapikan kamar yang berantakan.

Lika-Liku Kehidupanku 01
Sudah 3 bulan Dewa bekerja sebagai guru piano untuk menghidupi dirinya dan berharap menjadi pianis profesional. Saat menghitung uangnya yang tinggal 50 ribu, Dewa menyadari bahwa dia hanya memiliki 3 murid SD, jumlah yang sedikit. Dia ingin mendapatkan satu murid lagi. Ketika dia pergi ke pelataran kantor, seorang wanita muda muncul dan menanyakan dirinya. Wanita itu, Wedi, berniat untuk mengambil les piano. Dewa merasa bersyukur dan mengajaknya ke ruang tamu untuk membicarakan jadwal dan jenis latihan.

Fantasi Perbudakan Sebagai Anjing 02
Aku kembali merangkak ke peti untuk mengambil rantai dan membawanya ke ranjang. Dia memuji aku sebagai anjing pintar. Dia mengaitkan rantai di leherku dan berkata bahwa aku harus dipasangi rantai agar tidak pergi. Setelah itu, dia memerintahku untuk melepas rok dan celana dalamnya dengan mulut. Meski sulit, aku berhasil melakukannya. Dia meminta celana dalamnya dan mengenakannya di kepalaku. Aroma celana dalamnya membuatku terangsang, dan aku mulai menjilati tubuhnya.

Fantasi Perbudakan Sebagai Anjing 01
Aku tidak akan melakukan apapun berkaitan dengan tubuhku tanpa perintahnya. Pengendalian sepenuhnya ada di tangannya, dan aku dianggap sebagai benda miliknya. Dia menegaskan bahwa aku adalah budaknya, dan aku mengakuinya meski dengan ketegangan di hati. Dia menggoda dan mengatur apa yang harus aku lakukan, dan aku menjawab akan melakukan apa saja untuk menyenangkannya. Dia kemudian memerintahkan aku untuk mengambil sebuah peti dan mengeluarkan isinya, yang berisi berbagai alat seperti tali, rantai, dan lainnya.